Tulisan ini menganalisis peran gereja dalam merespons individu homoseksual di Indonesia dengan fokus pada tantangan nyata yang dihadapi, seperti meningkatnya pengaruh budaya yang menerima perilaku LGBT. Penelitian ini menyoroti bagaimana gereja dapat mempertahankan kekudusan sesuai ajaran Alkitab sambil memberikan pendampingan pastoral yang efektif. Masalah utama yang diangkat adalah bagaimana gereja mengintegrasikan pengajaran teologi Reformed mengenai dosa seksual dengan praktik pastoral yang membantu individu homoseksual menjalani proses pemulihan secara spiritual dan moral. Melalui pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, penelitian ini mengkaji langkah-langkah konkret yang dapat diambil gereja, seperti pengajaran yang tegas tentang dosa, pelayanan pastoral untuk pemulihan trauma, dan dukungan komunitas dalam mendorong transformasi hidup. Hasil analisis menunjukkan bahwa gereja dapat memainkan peran signifikan dalam membimbing individu ini menuju kehidupan yang kudus melalui kombinasi kasih Kristus, disiplin gerejawi, dan kesetiaan pada prinsip teologi yang tidak dikompromikan.
Copyrights © 2024