Energi listrik memiliki fungsi yang sangat penting, hal ini disebabkan kemajuan teknologi, industry tidak bisa lepas penggunaan energi listrik. Tahun 2021 konsumsi listrik di Indonesia sebesar 1.123kWh dan pada tahun 2022 mencapai 1.173 kWh yang artinya konsumsi energi listrik di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunya. Kenaikan konsumsi energi listrik berdampak pada meningkatnya kebutuhan minyak bumi dan batu bara di Indonesia dikarenankan pembangkit yang terinstal masih konvensional antara lain PLTU, PLTG, PLTGU. Biaya operasional pembangkit tersebut akan mengalami kenaikan dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Kemajuan teknologi mendorong penggunaan energi terbarukan sehingga dapat mengurangi kapasitas pembangkit konvensional dan pemasangan global. Pembangkit Listrik Tenaga Surya salah satu energi terbarukan yang dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan energi listrik dari pembangkit konvensional. Tujuan penelitian ini mendesain sistem memonitor energi listrik dan hidroponik secara real time. Adapun metode penelitian ini menggunakan beberapa alat, antara lain peralatan yang diggunakan untuk memonitoring keseluruhan bagian seperti hasil listrik yang dihasilkan panel surya, listrik yang di konsumsi pompa hidroponik, ketinggian air kolam kolam dan kelembaban media tanaman karbohidrat. Panel surya yang digunakan berkapasitas 400 WP yang dihubungkan 2 seri dan 2 paralel, energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya disimpan pada battery dengan kapasitas 7,5Ah yang dikontrol menggunakan Sollar Charger Control 48V/60A. Beban yang digunakan adalah pompa air DC 12 volt 22 Watt untuk sirkulasi air hidroponik. Untuk sistem monitoring sensor water level digunakan untuk monitoring ketinggian air kolam, untuk tanaman karbohidrat menggunakan sensor soil mosture yang berfungsi untuk memonitor kondisi kelembaban media tanam. Dari beberapa parameter yang di monitoring akan dikirimkan ke device monitor menggunakan jaringan transmisi LoRa dan dikirim ke smartphone melalui jaringan internet. Hasil penelitian menujukkan bahwa teknologi LoRa memiliki kemampuan 22 kali lebih kuat dibanding teknologi Wifi dalam pengiriman data.
Copyrights © 2024