Pemanfaatan bonggol pisang sebagai bahan substitusi dalam pembuatan abon ikan bandeng merupakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah limbah pertanian, mengurangi ketergantungan pada bahan baku ikan bandeng, dan menciptakan produk pangan alternatif yang bernutrisi tinggi serta ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh substitusi bonggol pisang kepok terhadap karakteristik organoleptik dan nilai gizi abon ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu: B0 (ikan bandeng 100% : bonggol pisang 0%), B1 (ikan bandeng 80% : bonggol pisang 20%), B2 (ikan bandeng 70% : bonggol pisang 30%), B3 (ikan bandeng 60% : bonggol pisang 40%), dan B4 (ikan bandeng 50% : bonggol pisang 50%). Data di analisis menggunakan Analisis of varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penilaian organoleptik hedonik produk abon ikan bandeng yang disukai panelis terdapat pada perlakuan B2 (ikan bandeng 70% : bonggol pisang 30%) dengan nilai kesukaan warna 3,84 (suka), aroma 3,9 (suka), rasa 3,5 (suka), tekstur 3,5 (agak suka). Abon ikan ini mengandung kadar air sebesar 7,20%, kadar abu 4,21%, kadar protein 15,27%, kadar lemak 18,45% dan kadar karbohidrat 54,87%. kata kunci: abon; bonggol pisang; ikan bandeng
Copyrights © 2024