Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Mutu Sensori Ikan Pindang Yang Di Pasarkan Di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Effendy, Waode Nilda Arifiana; Huli, La Ode; Annaastasia, Nurhuda; Elvira, Ilian; Nadia, Laode Muhamad Hazairin
Jurnal Fish Protech Vol 6, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v6i2.45370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sensori ikan pindang yang di pasarkan di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan model Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 taraf perlakuan dan masing-masing 3 ulangan. Parameter yang diamati yaitu sensori (kenampakan, rasa, aroma dan tekstur). Data di analisis menggunakan Analisys of Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan pindang yang di pasarkan di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan nilai tertinggi untuk parameter kenampakan sebesar 7,18 (suka) pada perlakuan A2 (ikan pindang yang dipasarkan di Kec. Katobu, pedagang 2), nilai tertinggi parameter warna sebesar 7,54 (suka) pada perlakuan D2 (ikan pindang yang dipasarkan di Kec. Kontunaga, pedagang 2), nilai tertinggi parameter aroma sebesar 7,31 (suka) pada perlakuan B2 (ikan pindang yang dipasarkan di Kec. Napabalano, pedagang 2) dan nilai tertinggi parameter tekstur sebesar 7,22 (suka) dengan perlakuan A2 (ikan pindang yang dipasarkan di Kec. Katobu, pedagang 2)
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA COOKIES BERNUTRISI MELALUI FORTIFIKASI TEPUNG CANGKANG TELUR BEBEK DAN BUBUK WORTEL Elvira, Ilian; Rianse, Muhammad Iqbal Kusumabaka; Nafilawati, Wa Ode; Dahlan, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 9, No 2 (2024):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v9i2.47843

Abstract

Tepung cangkang telur bebek adalah sumber kalsium yang baik bagi manusia namun kurang dikenal. Selain itu, wortel adalah sumber vitamin A utama yang memiliki banyak manfaat gizi dan kesehatan. Keduanya dapat digunakan oleh manusia untuk meningkatkan asupan kalsium dan vitamin A mereka dengan memfortifikasinya kedalam makanan yang banyak digemari oleh masyarakat seperti cookies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tepung cangkang telur bebek, kandungan gizi, karakteristik fisik dan sifat tekstur produk cookies setelah difortifikasi tepung cangkang telur dan bubuk wortel sebagai snack sehat. Penelitian ini terdiri dari 6 formulasi dengan persentase berdasarkan jumlah tepung cangkang telur bebek dan bubuk wortel yaitu R1W1 (tepung cangkang telur bebek 3%: bubuk wortel 5%), R2W2 (3%:10%), R3W3 (6%:5%), R4W4 (6%:10%), R5W5 (9%:5%), dan R6W6 (9%:10%). Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Tepung cangkang telur bebek yang dihasilkan mengandung kadar air sebesar 0,85%, kadar abu 90,84% serta rendemen sebesar . hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung cangkang telur bebek (TCTB) dan bubuk wortel (BW) secara signifikan mampu menurunkan kadar air, serta meningkatkan kadar abu, kadar kalsium, vitamin A dan kadar serat kasar produk cookies. Kadar air cookies yaitu 3,80%-7,64%, kadar abu (2,35-5,31%), kadar kalsium (0,17-0,49 mg/100g), kadar vitamin A (265,64-485,25 µg/100 g, dan serat kasar sebesar 19,36-20,67%. Kami juga menemukan bahwa karakterstik fisik dan sifat tekstur cookies yang dihasilkan juga cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa cookies yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai cookies sumber nutrisi.
KARAKTERISTIK COOKIES SUBTITUSI TEPUNG CANGKANG TELUR BEBEK DAN BUBUK WORTEL SEBAGAI SNACK SEHAT Rianse, Muhammad Iqbal Kusumabaka; Elvira, Ilian; Nafilawati, Wa Ode; Naim, Yulfa
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 6 (2023):
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v8i6.46123

Abstract

Hal penting yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan cookies selain rasa yang enak adalah kandungan gizinya. Cangkang telur merupakan limbah yang mengandung kalsium cukup tinggi dan memiliki potensi untuk digunakan sebagai sumber kalsium. Selain cangkang telur wortel juga merupakan bahan pangan yang tinggi zat gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat sensori cookies subtituisi tepung cangkang telur bebek dan bubuk wortel sebagai snack sehat. Penelitian ini terdiri dari 6 formulasi dengan persentase berdasarkan jumlah tepung cangkang telur bebek dan bubuk wortel yaitu R1W1 (tepung cangkang telur bebek 3%: bubuk wortel 5%), R1W2 (3%:10%), R2W1 (6%:5%), R2W4 (6%:10%), R3W1 (9%:5%), dan R3W2 (9%:10%). Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Cookies terpilih dianalisis nilai gizinya meliputi kadar air, abu, protein, lemak, serat kasar dan karbohidrat. Hasil penilaian organoleptik cookies subtitusi tepung cangkang telur bebek dan bubuk wortel menunjukkan tingkat kesukaan yang dapat diterima oleh konsumen dengan nilai rerata kesuakaan warna sebesar 3,82-4,31 (suka), aroma sebesar 3,46-4,23 (suka), rasa sebesar 3,64-4,44 (suka) dan tekstur sebesar 3,59-4,05 (suka). Cookies dengan perlakuan terpilih memiliki kadar air sebesar 7,64%, kadar abu 5,31%, kadar protein 10,83%, kadar lemak 22,56%, serat kasar 19,61% dan kadar karbohidrat sebesar 34,15% yang telah memenuhi standar SNI 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cookies yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai snack sehat terutama bagi anak-anak.
Pengaruh Substitusi Bonggol Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Terhadap Karakteristik Organoleptik dan Analisis Kimia Abon Ikan Bandeng Puspita, Arwini; Hermanto; Rejeki, Sri; Elvira, Ilian
Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product Volume 2, No. 2, Desember 2024
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jitap.v2i2.7324

Abstract

Pemanfaatan bonggol pisang sebagai bahan substitusi dalam pembuatan abon ikan bandeng merupakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah limbah pertanian, mengurangi ketergantungan pada bahan baku ikan bandeng, dan menciptakan produk pangan alternatif yang bernutrisi tinggi serta ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh substitusi bonggol pisang kepok terhadap karakteristik organoleptik dan nilai gizi abon ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu: B0 (ikan bandeng 100% : bonggol pisang 0%), B1 (ikan bandeng 80% : bonggol pisang 20%), B2 (ikan bandeng 70% : bonggol pisang 30%), B3 (ikan bandeng 60% : bonggol pisang 40%), dan B4 (ikan bandeng 50% : bonggol pisang 50%). Data di analisis menggunakan Analisis of varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penilaian organoleptik hedonik produk abon ikan bandeng yang disukai panelis terdapat pada perlakuan B2 (ikan bandeng 70% : bonggol pisang 30%) dengan nilai kesukaan warna 3,84 (suka), aroma 3,9 (suka), rasa 3,5 (suka), tekstur 3,5 (agak suka). Abon ikan ini mengandung kadar air sebesar 7,20%, kadar abu 4,21%, kadar protein 15,27%, kadar lemak 18,45% dan kadar karbohidrat 54,87%. kata kunci: abon; bonggol pisang; ikan bandeng  
Analisis Asupan Energi, Karbohidrat, dan Serat dari Pangan Pokok di Wilayah Non Pertanian di Kota Baubau 2022 Rejeki, Sri; Faradilla, RH Fitri; Elvira, Ilian; Nadila, Nadila
Jurnal Gizi Ilmiah Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Gizi Ilmiah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jgi.v11i1.1193

Abstract

Intake refers to the food and beverages consumed by an individual within a certain period. It encompasses all nutrients absorbed by the body from food and beverages sources. Adequate and balanced intake is necessary to maintain the health and well-being of the body, including sufficient energy, carbohydrates, protein, fat, vitamins, and minerals. Intake analysis helps evaluate the eating patterns of individuals or populations to support optimal nutritional needs fulfillment. This study aims to analyze the energy, carbohydrate, and fiber intake from staple foods in the non-agricultural area of Baubau City in 2022. The research involved 127 respondents residing in coastal or non-agricultural areas of Baubau City. The data collection method used was the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQSQ) through direct interviews. The research findings indicate that the energy, carbohydrate, and fiber intake from staple foods in the non-agricultural area of Baubau City ranged from 20-40%, with carbohydrate intake also ranging from 20-40%, while fiber intake ranged from 0-20%. The most frequent average consumption was 3293.38 kcal/day of rice, 31.77 kcal/day of corn, 67.83 kcal/day of sweet potatoes, and 65.70 kcal/day of cassava. The conclusion of this study is that the energy, carbohydrate, and fiber intake from staple foods in the non-agricultural area of Baubau City are still insufficient. The research recommendation is for the community to pay more attention to daily nutritional intake, especially in terms of energy, carbohydrates, and fiber. The government should enhance nutritional education for the community, especially in non-agricultural areas, about the importance of consuming diverse, balanced, and appropriately portioned foods
Edukasi Pengenalan Stunting Pada Remaja Putri Muchtar, Febriana; Rejeki, Sri; Elvira, Ilian; Hastian, Hastian
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 2, No 2: August 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/ljpmt.v2i2.21400

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem that prevention must be done earliest. Therefore, information about stunting must be given to adolescent girls to prepare them to become prospective mothers with good nutrition and health status. The purpose of the community service is to provide information, knowledge, and understanding to adolescent girls about stunting as one of the nutritional problems in Indonesia. Community service is carried out by counseling with lectures and discussion methods. The school highly appreciates the community service activity. Counseling can increase the knowledge of adolescent girls about stunting. The material about stunting can be understood by adolescent girls marked by appropriate answers to questions during the discussion. Teenage girls are expected to be able to implement behaviors that can improve their health to prevent stunting from an early stage and can disseminate information.
Pengaruh Substitusi Bonggol Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Terhadap Karakteristik Organoleptik dan Analisis Kimia Abon Ikan Bandeng Puspita, Arwini; Hermanto; Rejeki, Sri; Elvira, Ilian
Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product Vol 2 No 2 (2024) Desember : Journal of Innovative Food Technology and Agriculture Product
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jitap.v2i2.7324

Abstract

Pemanfaatan bonggol pisang sebagai bahan substitusi dalam pembuatan abon ikan bandeng merupakan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah limbah pertanian, mengurangi ketergantungan pada bahan baku ikan bandeng, dan menciptakan produk pangan alternatif yang bernutrisi tinggi serta ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh substitusi bonggol pisang kepok terhadap karakteristik organoleptik dan nilai gizi abon ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu: B0 (ikan bandeng 100% : bonggol pisang 0%), B1 (ikan bandeng 80% : bonggol pisang 20%), B2 (ikan bandeng 70% : bonggol pisang 30%), B3 (ikan bandeng 60% : bonggol pisang 40%), dan B4 (ikan bandeng 50% : bonggol pisang 50%). Data di analisis menggunakan Analisis of varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penilaian organoleptik hedonik produk abon ikan bandeng yang disukai panelis terdapat pada perlakuan B2 (ikan bandeng 70% : bonggol pisang 30%) dengan nilai kesukaan warna 3,84 (suka), aroma 3,9 (suka), rasa 3,5 (suka), tekstur 3,5 (agak suka). Abon ikan ini mengandung kadar air sebesar 7,20%, kadar abu 4,21%, kadar protein 15,27%, kadar lemak 18,45% dan kadar karbohidrat 54,87%. kata kunci: abon; bonggol pisang; ikan bandeng  
Karakteristik Fisikokimia dan Organolpetik Produk Chifon Cake Berbahan Dasar Tepung Sagu (Metroxylon sp.) Termodifikasi Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi; Elvira, Ilian; Dahlan, Andi; Fatahu, Fatahu; Usnul F, Maysya Sarwa
AGROINTEK Vol 19, No 4 (2025)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v19i4.22829

Abstract

The aim of this research was to determine the effect of using modified sago flour resulting from fermentation using lactic acid bacteria (BAL) UM 24, the heat moisture treatment (HMT) process and the combination of BAL UM 24 and HMT fermentation on the organoleptic and physicochemical characteristics of chiffon cake. This research used a Completely Randomized Design (CRD). The data analysis used was the ANOVA test and further test (T test) at the 95% confidence level (α=0.05). The results of the chiffon cake physical test research, the selected flour modification treatment can increase the kamba density and water absorption capacity of the chiffon cake, as well as reduce the specific volume of the chiffon cake. The selected treatment for the organoleptic test is the sago flour modification treatment with BAL UM 24 fermentation with a color preference score. , aroma, taste and texture of chiffon cake. respectively 4.15 (like), 4.20 (like), 4.13 (like), 4.10 (like). The physical characteristics of the selected treatment were a specific volume value of 21.68 (ml/g), a kamba density of 56.08 (g/ml) and a water absorption capacity of 1.27 (%). Proximate content with water content of 27.24 (% wb), ash content 1.33 (% db), protein content 13.39 (% db), fat content 17.16 (% db) and carbohydrates 28.24 (% db ).
Inovasi Beras Analog Berbasis Pangan Lokal (Singkong Dan Pisang) Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Keluarga Di Desa Lerehoma Kec. Anggaberi Kab. Konawe Fitri Faradilla, RH.; Rejeki, sri; L, Mariani; Elvira, Ilian; Baihaqi, Baihaqi
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 7 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/community.v7i2.2136

Abstract

Indonesia masih menghadapi ketergantungan yang signifikan pada beras sebagai makanan pokok, meskipun negara ini dikenal sebagai negara agraris. Impor beras yang tinggi menunjukkan kebutuhan untuk mengembangkan alternatif pangan lokal. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah beras analog, yang terbuat dari bahan-bahan lokal seperti singkong dan pisang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga di Desa Lerehoma, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, mengenai cara mengolah singkong dan pisang menjadi beras analog yang bernilai ekonomis dan bergizi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan pemberian materi mengenai kandungan gizi bahan baku, manfaat beras analog, serta tahapan praktis dalam pembuatan beras analog. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa ibu rumah tangga dapat mengolah singkong dan pisang menjadi beras analog yang menyerupai beras biasa dan dapat digunakan untuk membuat nasi goreng. Diharapkan, pelatihan ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap beras impor, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, dan membuka peluang usaha berbasis bahan pangan lokal