Penilaian etis menjadi perhatian utama terutama di sektor publik. Insiden yang tidak etis (salah satunya kasus suap yang melibatkan Hakim Agung) menghalangi terwujudnya good governance. Artikel ini membahas fenomena suap menyuap dengan mengambil sudut pandang dari sisi model pengambilan keputusan etis. Pengambilan keputusan etis pada akhirnya dapat mendorong terwujudnya good governance. Melalui pendekatan kualitatif dan menggunakan data sekunder serta literatur terkait, artikel ini menjelaskan bagaimana model pengambilan keputusan etis menurut model empat komponen Jamest Rest dapat membantu pencegahan dan pemberantasan korupsi. Dengan memperkuat pendidikan etika, transparansi, akuntabilitas, menegakkan hukum, dan mendorong partisipasi publik, diharapkan dapat dibangun fondasi yang kuat untuk mewujudkan good governance.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024