Pantai Keraya yang terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah memiliki permasalahan yaitu kemunduran garis pantai berkisar 5 – 10 m dalam kurun waktu 14 tahun terakhir akibat erosi. Penanganan erosi dilakukan dengan cara pembangunan pengaman pantai dengan menggunakan desain bangunan tipe pemecah gelombang dan revetment, untuk menghasilkan bangunan yang handal dibutuhkan identifikasi lapangan berupa pengumpulan data primer yang digunakan dalam analisis teknis sebagai dasar desain. Berdasarkan data model ERA-5, kondisi ekstrim kala ulang 100 tahun saat musim barat diperoleh gelombang signifikan (Hs) sebesar 2,717 m dengan periode 6,78 detik serta kecepatan angin 14,12 m/detik. Penjalaran gelombang dari laut dalam ke lokasi kajian dimodelkan dengan menggunakan model numerik dan didapatkan gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,40 – 0,51 m dengan periode 3,64 detik untuk masing – masing lokasi rencana bangunan. Untuk meningkatkan nilai keamanan bangunan, digunakan 1,37Hs untuk perhitungan gelombang desain (Hd) sehingga diperoleh nilai untuk alternatif pemecah gelombang sebesar 0,70 m dan revetment sebesar 0,55 m. Dari hasil kajian analisis data di Pantai Keraya didapat 2 alternatif perencanaan desain bangunan pengaman pantai yang dapat digunakan sebagai bentuk penanganan permasalahan erosi yaitu desain revetment dengan elevasi struktur +2,50 m dari MSL 0 serta berat armor kubus lapisan primer 150 kg dan alternatif lainnya yaitu desain bangunan pemecah gelombang pada bagian kepala dengan elevasi struktur + 2,20 m dari MSL 0 dan berat armor kubus lapisan primer 150 kg serta pada bagian badan dengan elevasi struktur + 2,20 m dari MSL 0 dan berat armor kubus lapisan primer 150 kg.
Copyrights © 2024