Depresi pasca persalinan merupakan kondisi mental yang ditunjukkan oleh perasaan yang konstan merasa rendah diri pada ibu yang baru melahirkan, dengan disertai perasaan sedih, penurunan harga diri, dan rasa putus asa. Estrogen memiliki efek indirek terhadap suasana hati melalui pengaruhnya pada fungsi endokrin, proses peradangan selama masa nifas, serta memodulasi aktivitas molekuler otak seperti brain-derived neurotrophic factor (BDNF) dan cyclic AMP response element binding protein (CREB). Perubahan hormonal yang signifikan pada ibu yang baru melahirkan memicu para peneliti untuk mengetahui pengaruh estrogen pada depresi pasca persalinan dan peluangnya dalam pengobatan. Tujuan dari telaah literatur ini adalah mengetahui pengaruh estrogen terhadap depresi pasca persalinan. Metode penelitian adalah telaah delapan artikel yang diperoleh dari PubMed dan BMJ journal dengan kata kunci “estrogen” dan “postpartum depression” dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi seperti tahun terbit (2014-2024) dan isi artikel. Hasil telaah pada delapan artikel penelitian yang diperoleh menunjukan lima penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian estrogen terhadap depresi pasca persalinan, sedangkan tiga penelitian menunjukan ada pengaruh. Depresi pasca persalinan bukan hanya karena faktor hormon estrogen, namun masih banyak faktor lain yang menjadi etiologinya. Kesimpulan telaah ini, sampai saat ini tidak ada bukti langsung pengaruh terapi estrogen untuk depresi pasca persalinan, namun masih memiliki potensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai terapi ajuvan.
Copyrights © 2025