Pewarnaan gram merupakan teknik untuk membedakan antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri tersebut memiliki perbedaan pada susunan peptidoglikan pada struktur dinding selnya. Bakteri gram positif akan memberikan hasil akhir berwarna ungu. Bakteri gram negatif akan memberikan hasil akhir yaitu warna merah, hal ini disebabkan karena saat pemberian larutan pemudar zat warna utama akan hilang sehingga diperlukan zat warna penutup yaitu safranin. Safranin memiliki kelebihan yaitu efisien dan menghasilkan warna yang stabil. Namun safranin memiliki kelemahan yaitu harga yang relatih mahal dan memiliki sifat karsinogenik. Antosianin adalah pigmen yang memberikan warna merah pada buah delima, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif zat warna penutup safranin pada pengecatan gram bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi buah delima sebagai alternatif pengganti safranin dalam pewarnaan gram negatif bakteri Salmonella sp. Penelitian ini merupakan eksperimental, dengan mengetahui kemampuan dari pewarnaan menggunakan air perasan buah delima yang didapatkan dengan menghaluskan buah delima lalu diperas diambil airnya dan dibuat variasi konsentrasi 100%, 90%, 80%, 70%, dan 60% dengan penambahan etanol sebagai pelarutnya. Data pada penelitian ini didapat dari observasi dengan melihat dibawah mikroskop hasil pewarnaan gram menggunakan perasan buah delima yang dibandingkan dengan kontrol safranin. Preparat bakteri Salmonella Sp. tidak terwarnai dengan air perasan buah delima di semua konsentrasi. Dapat disimpulkan bahwa buah delima dengan pengambilan secara perasan tidak efektif digunakan sebagai pengganti safranin pada pengecatan gram bakteri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024