Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Quality-Control Pemeriksaan Kreatinin Dan Ureum Menggunakan Grafik Levey-Jennings Dan Six Sigma Di Rumah Sakit X Yogyakarta Maura, Dinda; Ulfah Mu'awanah, Isnin Aulia; Ratih, Woro Umi
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i2.1104

Abstract

Pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang cukup banyak dan alat otomatis chemistry analyzer (Beckman Coulter AU480) yang baru digunakan sejak tahun 2023 di Rumah Sakit X Yogyakarta memerlukan evaluasi pelaksanaan quality control pemeriksaan kreatinin dan ureum agar dapat mengeluarkan hasil pemeriksaan yang akurat. Metode evaluasi quality control pemeriksaan kadar kreatinin dan ureum menggunakan grafik Levey-Jennings dan Six Sigma.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu data sekunder hasil quality control kadar kreatinin dan ureum bulan Oktober 2023-April 2024 menggunakan bahan kontrol Biorad Lyphocheck Assayed Chemistry Control level 1 (89731) dan 2 (89732) dengan alat  Beckman Coulter AU480. Berdasarkan data QC dari Oktober 2023 hingga April 2024, masih ditemukan penyimpangan aturan pada grafik levey-jennings yang merupakan kriteria peringatan dan penolakan karena kesalahan acak dan sistematis. Hasil uji akurasi dan presisi quality control pemeriksaan kreatinin dan ureum tidak melebihi batas toleransi presisi (6% dan 8%) dan akurasi (5,5%). Nilai sigma untuk parameter kreatinin level 1 (baik) dan level 2 (kelas dunia) sementara untuk parameter ureum nilai sigma pada kedua level buruk. Prosedur QC yang disarankan untuk kreatinin melibatkan pengukuran pada 2 level kontrol sekali sehari, sedangkan untuk ureum memerlukan pengukuran empat kali sehari dengan aturan yang lebih ketat
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT PISANG RAJA (MUSA PARADISIACA LINN.) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS Hoerunnisa, Riski; Widyantara, Aji Bagus; Ulfah Mu'awanah, Isnin Aulia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.33844

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Kulit pisang raja (Musa paradisiaca Linn) mengandung senyawa antibakteri seperti flavonoid, saponin dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antibakteri dan konsentrasi efektif ekstrak kulit pisang raja terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi menggunakan etanol 96% dan diuji menggunakan metode difusi cakram. Data diameter zona bening yang diperoleh dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji OneWay ANOVA. Rata-rata diameter zona bening hasil uji aktivitas antibakteri Pseudomonas aeruginosa untuk konsentrasi ekstrak 25% adalah 7,4 mm, 50% adalah 7,4 mm, dan 75% 9mm, sedangkan untuk bakteri Staphylococcus aureus untuk konsentrasi 25% adalah 9mm, 50% adalah 11,2 mm dan 75% adalah 12,6mm. Konsentrasi efektif ekstrak kulit pisang raja yaitu 75% yang ditunjukan dengan diameter zona bening. Hasil uji statistik menunjukan bahwa dari ketiga konsentrasi berbeda secara signifikan ditunjukan dengan nilai signifikansi (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit pisang raja memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan konsentrasi efektifnya ekstrak kulit pisang raja adalah 75%.
EFEKTIVITAS BUAH DELIMA SEBAGAI ALTERNATIF SAFRANIN PADA PEWARNAAN GRAM NEGATIF SALMONELLA SP. Nurmailah, Fenti; Ulfah Mu'awanah, Isnin Aulia; Widyantara, Aji Bagus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35981

Abstract

Pewarnaan gram merupakan teknik untuk membedakan antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri tersebut memiliki perbedaan pada susunan peptidoglikan pada struktur dinding selnya. Bakteri gram positif akan memberikan hasil akhir berwarna ungu. Bakteri gram negatif akan memberikan hasil akhir yaitu warna merah, hal ini disebabkan karena saat pemberian larutan pemudar zat warna utama akan hilang sehingga diperlukan zat warna penutup yaitu safranin. Safranin memiliki kelebihan yaitu efisien dan menghasilkan warna yang stabil. Namun safranin memiliki kelemahan yaitu harga yang relatih mahal dan memiliki sifat karsinogenik. Antosianin adalah pigmen yang memberikan warna merah pada buah delima, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif zat warna penutup safranin pada pengecatan gram bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi buah delima sebagai alternatif pengganti safranin dalam pewarnaan gram negatif bakteri Salmonella sp. Penelitian ini merupakan eksperimental, dengan mengetahui kemampuan dari pewarnaan menggunakan air perasan buah delima yang didapatkan dengan menghaluskan buah delima lalu diperas diambil airnya dan dibuat variasi konsentrasi 100%, 90%, 80%, 70%, dan 60% dengan penambahan etanol sebagai pelarutnya. Data pada penelitian ini didapat dari observasi dengan melihat dibawah mikroskop hasil pewarnaan gram menggunakan perasan buah delima yang dibandingkan dengan kontrol safranin. Preparat bakteri Salmonella Sp. tidak terwarnai dengan air perasan buah delima di semua konsentrasi. Dapat disimpulkan bahwa buah delima dengan pengambilan secara perasan tidak efektif digunakan sebagai pengganti safranin pada pengecatan gram bakteri.