Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.) merupakan hama di kebun kelapa sawit, hama ini tergolong berbahaya karena dapat menyerang tanaman pada fase TBM terutama pada pucuk daun tombak, sehingga jika tidak dikendalikan maka pertumbuhan tanaman bisa terhambat serta tanaman bisa mati. Pada Afdeling II Kebun Adolina terdapat banyak serangan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang mengakibatkan banyak pucuk daun pelepah yang patah di TBM 2. Penelitian ini bertujuan menguji efektifitas dari beberapa jenis ketinggian pada perangkap feromon dalam menangkap Oryctes rhinoceros. Penelitian ini dilakukan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) 2 di Afdeling II Kebun Adolina PTPN IV. Penelitian ini dilaksanakan di Afdeling II Kebun Adolina PTPN IV waktu penelitian selama 48 hari. Penelitian ini mengunakan metode analisa deskriptif kuantitatif yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Pada penelitian ini penggunaan feromon trap menjadi 3 jenis ketinggian berbeda yaitu; 1 m, 2 m 3 m. Hasil penelitian ini menunjukkan perangkap dengan ketinggian 3 meter lebih efektif karena mampu menangkap kumbang tanduk lebih banyak dengan jumlah 119 ekor jika dibandingkan perangkap ketinggian 1 meter berjumlah 49 ekor dan 2 meter berjumlah 79 ekor. Dalam penelitian ini perangkap ketinggian 3 meter lebih efektif untuk merangkap kumbang tanduk lebih banyak dibandingkan dengan perangkap ketingian 1 atau 2 meter.Kata kunci: Oryctes rhinoceros, Femononas, Efektivitas, Ketinggian, Kelapa Sawit.
Copyrights © 2024