Prayitno, Habib
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Feromon Trap Pada Ketinggian yang Berbeda Terhadap Pengendalian Kumbang Tanduk (Orytes rhinoceros) Tarigan, Sri Murti; Yosephine, Ingrid Ovie; Prayitno, Habib; Silalahi, Samuel Maruli
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5091

Abstract

Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.) merupakan hama di kebun kelapa sawit, hama ini tergolong berbahaya karena dapat menyerang tanaman pada fase TBM terutama pada pucuk daun tombak, sehingga jika tidak dikendalikan maka pertumbuhan tanaman bisa terhambat serta tanaman bisa mati. Pada Afdeling II Kebun Adolina terdapat banyak serangan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang mengakibatkan banyak pucuk daun pelepah yang patah di TBM 2. Penelitian ini bertujuan menguji efektifitas dari beberapa jenis ketinggian pada perangkap feromon dalam menangkap Oryctes rhinoceros. Penelitian ini dilakukan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) 2 di Afdeling II Kebun Adolina PTPN IV. Penelitian ini dilaksanakan di Afdeling II Kebun Adolina PTPN IV waktu penelitian selama 48 hari. Penelitian ini mengunakan metode analisa deskriptif kuantitatif yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Pada penelitian ini penggunaan feromon trap menjadi 3 jenis ketinggian berbeda yaitu; 1 m, 2 m 3 m. Hasil penelitian ini menunjukkan perangkap dengan ketinggian 3 meter lebih efektif karena mampu menangkap kumbang tanduk lebih banyak dengan jumlah 119 ekor jika dibandingkan perangkap ketinggian 1 meter berjumlah 49 ekor dan 2 meter berjumlah 79 ekor. Dalam penelitian ini perangkap ketinggian 3 meter lebih efektif untuk merangkap kumbang tanduk lebih banyak dibandingkan dengan perangkap ketingian 1 atau 2 meter.Kata kunci: Oryctes rhinoceros, Femononas, Efektivitas, Ketinggian, Kelapa Sawit.
Efektivitas Pupuk Bioneensis pada Pertumbuhan Polong dan Produksi Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril) dengan Sistem Tumpang Sari di Areal TBM Karet Sipayung, Hanafi Harun; Sukariawan, Aries; Prayitno, Habib
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 3 No. 2 (2025): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v3i2.1135

Abstract

Edamame merupakan jenis tanaman kedelai yang berasal dari Jepang yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai biasa. Pemupukan menjadi faktor penting dalam budidaya tanaman edamame, pemupukan dimaksud bukan pupuk anorganik semata namun dalam arti luas termasuk didalamnya pupuk organik maupun pupuk hayati. Penelitian dilaksanakan di kebun praktek TBM karet Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI), yang berlangsung pada bulan April – Agustus 2022. Tujuan penelitian adalah menguji efektifitas pengaplikasian berbagai dosis pupuk Bioneensis tarhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame sebagai tanaman tumpang sari di areal TBM karet dan menganalisa beberapa parameter pengamatan tanaman kedelai edamame pengaruh dari pupuk konsorsium mikroba (Bioneensis) di areal TBM karet. Penelitian ini menggunaknan rancangan acak kelompok (RAK) Non Faktorial, parameter yang diamati meliputi jumlah biji pertanaman, berat biji per tanaman, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, hasil perpetak dan produksi per hektar. Hasil penelitian menunjukkan, bioneensis memberikan pengaruh terhadap hasil kedelai edamame sebagai tumpang sari di areal tanaman karet. Dosis P3 (10 kg bioneensis/m2) memberikan nilai tertinggi pada jumlah biji pertanaman, berat biji pertanaman, berat polong pertanaman, hasil perpetak dan konversi produksi ton/ha.
Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Buah dan Sayur dengan Penambahan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Ningsih, Tuty; Pransiska, Ike; Prayitno, Habib; Giyanto, Giyanto
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/tabela.v2i2.579

Abstract

Semakin meningkatnya limbah buah, sayur dan Tanda Kosong Kelapa Sawit (TKKS) berpotensi tinggi untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Maka dari itu POC dijadikan sebagai media yang baik dalam mengurai jumlah limbah yang terdapat dilingkungan serta untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Pengolahan Pemanfaatan Sampah (SP2S) Dusun III, Desa Selemak, kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang pada bulan juni sampai agustus 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Pengujian parameter dengan analysis of variance (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan Kadar unsur hara POC yang berasal dari sayur dan buah dengan penambahan TTKS yaitu 1) rataan kadar hara nitrogen sebesar 0,06%; rataan kadar hara fosfor sebesar 0,09% dan rataan kadar kalium sebesar 0,31%. Kadar Hara ini belum memenuhi standar mutu pupuk cair organik. 2)Kadar hara nitrogen signifikan dan berbeda nyata pada setiap perlakuan dimana P1dan P2 berbeda nyata dengan P3. Sedangkan perlakuan untuk kadar hara Posfor dan Kalium tidak berbeda nyata. Peningkatan unsur makro POC seiring dengan pengurangan volume POC yang berasal dari TTKS. Penambahan volume POC yang berasal dari TTKS akan mengakibatkan penurunan kadar hara Nitrogen (N) sebesar 30-40%, Phospor (P) sebesar 0-54%, dan Kalium (K) sebesar 17-36%.