Penelitian ini mengevaluasi dan membandingkan waktu tunggu pasien rawat jalan di berbagai fasilitas kesehatan. Kami menilai beberapa strategi yang telah diterapkan dengan mengidentifikasi faktor-faktor utama seperti sistem manajemen antrian, alur kerja fasilitas kesehatan, dan kebijakan penerimaan pasien. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan petugas kesehatan, dan analisis data rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fasilitas A, yang menggunakan sistem terkomputerisasi, memiliki waktu tunggu rata-rata 12 menit dengan pelayanan yang konsisten. Sebaliknya, Fasilitas B, yang menggunakan sistem manual, memiliki waktu tunggu rata-rata 30 menit atau lebih dengan variasi yang besar. Sistem terkomputerisasi dan kebijakan responsif terbukti signifikan dalam mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien. Wawancara dan observasi mengungkapkan bahwa Fasilitas A lebih efisien dan tanggap terhadap kebutuhan darurat, sementara Fasilitas B masih menghadapi tantangan koordinasi dan registrasi. Penelitian ini menekankan pentingnya teknologi dan kebijakan yang responsif dalam meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024