Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang mengarah menjadi lapas industri hal ini ditandai dari program kemandirian dan ketrampilan kerja yang diberikan pada narapidana pada bidang budidaya jamur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana optimalisasi pola kerja pembinaan kemandirian budidaya jamur serta apa kendala optimalisasi pola kerja pembinaan kemandirian budidaya jamur di Lapas Kelas I Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi, wawancara meliputi petugas dan narapidana. Teori yang digunakan adalah teori optimalisasi oleh Siringoringo dan teori Capacity Building oleh Milen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Optimalisasi Pembinaan Kemandirian ini bertujuan memberikan ilmu serta ketrampilan bagi narapidana agar mereka dapat menjadi bekal dalam melakukan usaha ketika mereka keluar dari lapas. Mungkin dari beberapa narapidana dapat membuat suatu usaha dalam bidang budidaya, salah satunya yaitu budidaya jamur. Faktor penghambat yang ditemukan adalah Kurangnya SDM dalam membina narapidana pada pembinaan kemandirian budidaya jamur dan kurang efektifnya pola kerja dalam proses pengembangan kapasitas diri narapidana. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan perlunya menempatkan tambahan petugas yang ahli dalam bidang budidaya jamur dan mengevaluasi lebih lanjut mengenai pola kerja yang lebih efektif dalam proses pengembangan kapasitas diri narapidana yang mengikuti pembinaan kemandirian budidaya jamur di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang.
Copyrights © 2024