Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEWENANGAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI KEDINASAN BIDANG PEMASYARAKATAN Markus Marselinus Soge; Lauditta Indahdewi
Jurnal Penjaminan Mutu Vol 8 No 02 (2022)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.398 KB) | DOI: 10.25078/jpm.v8i02.986

Abstract

The quality of higher education is obtained by implementing an internal quality assurance system carried out through the determination, implementation, evaluation, control, and improvement of higher education standards. The purpose of the research is to examine the sources of the internal quality assurance authority of the correctional higher education, and review the implementation of the internal quality assurance of the correctional higher education. Research methods are carried out by qualitative methods with data collection techniques in the form of observations and literature studies, then data were analyzed qualitative descriptive. The results of the research can be concluded first, the sources of authority for internal quality assurance of the correctional higher education are the Regulation of the Minister of Research, Technology and Higher Education Number 62 of 2016 concerning the Higher Education Quality Assurance System and the Regulation of the Minister of Law and Human Rights Number 27 of 2000 concerning the Statute of the Polytechnic of Correctional Sciences. The second, the implementation of the internal quality assurance authority of the correctional higher education is realized by the establishment of the Quality Assurance Unit organization, the preparation of internal quality assurance system documents, and the implementation of quality supervision.
OPTIMALISASI POLA KERJA PEMBINAAN KEMANDIRIAN BUDIDAYA JAMUR DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I MALANG Alif Adhe Winandha; Lauditta Indahdewi
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 3 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i3.6396

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang mengarah menjadi lapas industri hal ini ditandai dari program kemandirian dan ketrampilan kerja yang diberikan pada narapidana pada bidang budidaya jamur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana optimalisasi pola kerja pembinaan kemandirian budidaya jamur serta apa kendala optimalisasi pola kerja pembinaan kemandirian budidaya jamur di Lapas Kelas I Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi, wawancara meliputi petugas dan narapidana. Teori yang digunakan adalah teori optimalisasi oleh Siringoringo dan teori Capacity Building oleh Milen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Optimalisasi Pembinaan Kemandirian ini bertujuan memberikan ilmu serta ketrampilan bagi narapidana agar mereka dapat menjadi bekal dalam melakukan usaha ketika mereka keluar dari lapas. Mungkin dari beberapa narapidana dapat membuat suatu usaha dalam bidang budidaya, salah satunya yaitu budidaya jamur. Faktor penghambat yang ditemukan adalah Kurangnya SDM dalam membina narapidana pada pembinaan kemandirian budidaya jamur dan kurang efektifnya pola kerja dalam proses pengembangan kapasitas diri narapidana. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan perlunya menempatkan tambahan petugas yang ahli dalam bidang budidaya jamur dan mengevaluasi lebih lanjut mengenai pola kerja yang lebih efektif dalam proses pengembangan kapasitas diri narapidana yang mengikuti pembinaan kemandirian budidaya jamur di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang.
MEWUJUDKAN KENYAMANAN DAN KEAMANAN: INOVASI PINTU PEMERIKSAAN PENGUNJUNG DI LAPAS KELAS IIB TUBAN Christoforus Valentino Ngongo; Marianus Arianto Kehi; Mitro Subroto; Lauditta Indahdewi
Journal Central Publisher Vol 2 No 11 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Inovasi penggunaan pintu pemeriksaan pengunjung di Lapas Kelas IIB Tuban bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama proses pemeriksaan. Lapas memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban, namun metode pemeriksaan manual yang ada seringkali menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pintu pemeriksaan pengunjung di Lapas Kelas IIB Tuban yang lebih efisien dan ramah pengguna. Metode : Metode yang digunakan meliputi survei lokasi, perancangan desain, koordinasi dengan petugas, dan evaluasi pasca-pemasangan. Hasil dan Pembahasan : Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa inovasi pintu pemeriksaan dapat mengurangi waktu tunggu, meningkatkan kenyamanan pengunjung, dan menjaga keamanan Lapas. Dengan demikian, pelaksanaan inovasi ini diharapkan dapat menciptakan suasana kunjungan yang lebih kondusif dan profesional, serta meningkatkan citra positif Lapas Kelas IIB Tuban sebagai institusi yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan. Kesimpulan : Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pengunjung, tetapi juga bagi petugas dan lembaga pemasyarakatan secara keseluruhan.
Peningkatan Self-Esteem Narapidana Melalui Pembinaan Kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Jombang Eric Aditya Anasa; Lauditta Indahdewi
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.1999

Abstract

Overkapasitas lembaga pemasyarakatan bukan sekadar tentang ruang yang sempit, melainkan sempitnya harapan dan peluang untuk berubah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh program pembinaan kemandirian terhadap peningkatan self-esteem narapidana serta memetakan hambatan implementasinya di Lapas Kelas IIB Jombang. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi, dengan analisis tematik yang menautkan temuan lapangan pada dimensi keberartian, kebajikan, kekuatan, dan kompetensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada rasa dihargai, optimisme, kontrol emosi, kemandirian pengambilan keputusan, penguasaan keterampilan kerja, dan keyakinan diri sebagai indikator self-esteem yang lebih sehat. Namun, kualitas dampak pembinaan masih terkendala keterbatasan fasilitas, kekurangan tenaga pelatih profesional, minimnya variasi unit kerja, dan lemahnya strategi pemasaran produk. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya penguatan ekosistem pembinaan melalui penyediaan fasilitas yang memadai, perluasan kemitraan pelatihan, diversifikasi unit kegiatan, serta optimalisasi komersialisasi produk agar keberhasilan psikososial beriringan dengan kesiapan ekonomi pasca-bebas
Strategi Pengembangan Model Bisnis B2b Untuk Meningkatkan Competitive Advantage Produk Kelambu Hasil Narapidana di Lapas Kelas I Sukamiskin Puji Chairul Fattah; Lauditta Indahdewi
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2071

Abstract

Sebelum hadirnya sistem pemasyarakatan modern, perlakuan terhadap narapidana lebih menekankan pada penghukuman yang keras tanpa memperhatikan aspek rehabilitasi. Pergeseran paradigma terjadi ketika banyak negara, termasuk Indonesia, mulai mengadopsi pendekatan rehabilitatif dan reintegratif yang menekankan pemulihan sosial dan pemberdayaan narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan model bisnis Business to Business (B2B) dalam meningkatkan competitive advantage produk kelambu hasil karya narapidana di Lapas Kelas I Sukamiskin. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan B2B berfokus pada diferensiasi produk dengan menonjolkan nilai sosial, yang terbukti mampu memperkuat daya saing produk serta membuka peluang ekspor. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa pola B2B tidak hanya meningkatkan kualitas produksi, tetapi juga memperkuat legitimasi sosial, mengurangi stigma, dan memberikan kontribusi nyata bagi reintegrasi ekonomi dan sosial narapidana
Pendekatan Art Therapy Guna Mendukung Program Pembinaan Kemandirian di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Ambon Nuku Adriansyah Abd. Gani; Lauditta Indahdewi
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2073

Abstract

Sebelum adanya pendekatan rehabilitatif, sistem pemasyarakatan di Indonesia lebih menekankan pada aspek penghukuman, sehingga anak binaan kerap mengalami tekanan psikologis dan keterasingan sosial. Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) hadir untuk menegaskan paradigma baru dengan fokus pada pendidikan, rehabilitasi, dan reintegrasi sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan Art Therapy dalam mendukung pembinaan kemandirian anak binaan di LPKA Kelas II Ambon. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Art Therapy efektif dalam meningkatkan ekspresi diri, kesadaran emosional, kepercayaan diri, koneksi sosial, dan kemandirian anak binaan. Aktivitas seni seperti bermain musik, menari, dan merajut terbukti mampu mengurangi gejala depresi serta memperkuat keterampilan sosial. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa integrasi Art Therapy ke dalam kurikulum pembinaan dapat menjadi instrumen strategis dalam memperkuat rehabilitasi psikologis dan reintegrasi sosial anak binaan
Evaluasi Program Pembinaan Kemandirian Dalam Pengelolaan Budidaya Maggot di Lapas Kelas I Malang Riky Agus Prabowo; Lauditta Indahdewi
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2136

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan memiliki peran strategis dalam membina narapidana agar mampu kembali beradaptasi di masyarakat secara produktif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program tersebut melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek input, narapidana terlibat aktif dalam setiap tahapan budidaya meskipun masih terdapat keterbatasan sumber daya manusia dan minimnya kerja sama eksternal. Dari sisi proses, program telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dan sarana yang memadai, namun pelaksanaan masih manual serta kurang dukungan teknis lanjutan. Dari aspek hasil, program memberikan dampak positif berupa peningkatan keterampilan, perubahan perilaku lebih mandiri, serta keberlanjutan pada beberapa mantan narapidana setelah bebas. Kendati demikian, pemasaran hasil budidaya dan intensitas pelatihan masih terbatas. Penelitian ini menegaskan perlunya peningkatan kompetensi petugas, penguatan kemitraan strategis, serta dukungan kebijakan dan anggaran agar program budidaya maggot dapat menjadi model pembinaan kemandirian yang berkelanjutan dan efektif dalam menekan residivisme
Evaluasi Program Pembinaan Kemandirian Le Panile Bakery Dengan Model Cipp di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Palembang Muhammad Viqy Anugrah; Lauditta Indahdewi
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.2159

Abstract

Lembaga pemasyarakatan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penghukuman, melainkan juga pusat rehabilitasi yang mempersiapkan narapidana untuk kembali ke masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program kemandirian Le Panile Bakery di Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini sesuai dengan kebutuhan warga binaan dalam memperoleh keterampilan hidup, namun menghadapi keterbatasan pada sarana, sumber daya manusia, dan strategi pemasaran. Dari sisi proses, pelaksanaan program telah berjalan, tetapi hasilnya belum maksimal karena rendahnya eksposur produk dan ketiadaan mekanisme tindak lanjut berkelanjutan. Temuan ini menegaskan perlunya penguatan kapasitas petugas, peningkatan fasilitas, serta perluasan akses pemasaran digital. Evaluasi ini memberikan kontribusi praktis bagi pengembangan program pelatihan vokasional di lembaga pemasyarakatan dan kontribusi teoretis dalam penerapan model CIPP pada konteks pembinaan narapidana