Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai kejujuran melalui pendekatan tafsir bayani dengan fokus pada analisis kebahasaan QS. Al-Ahzab: 70 dan QS. Al-Baqarah: 42. Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kejujuran dalam Al-Qur'an, seperti sidq dan qawl sadid, memiliki implikasi sosial yang luas, termasuk untuk menangkal hoaks. Pendekatan bayani memberikan pedoman penting tentang klarifikasi informasi (tabayyun). Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa tafsir bayani dapat memberikan solusi praktis bagi tantangan moral di era digital, terutama dalam membentuk budaya literasi yang Islami. This study aims to explore the value of honesty through the bayani tafsir approach, focusing on the linguistic analysis of QS. Al-Ahzab: 70 and QS. Al-Baqarah: 42. The research method employed is a library study. The findings show that the concept of honesty in the Qur'an, such as sidq and qawl sadid, has broad social implications, including combating hoaxes. The bayani approach provides important guidance on the clarification of information (tabayyun). This study concludes that bayani tafsir offers practical solutions to moral challenges in the digital era, especially in fostering an Islamic literacy culture.
Copyrights © 2025