p-Index From 2020 - 2025
13.452
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Farabi Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi Jurnal Diskursus Islam Jurnal Adabiyah PALITA: Journal of Social - Religion Research AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Tafaqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah IQRO: Journal of Islamic Education Al-Amwal : Journal of Islamic Economic Law Jurnal Ilmiah AL-Jauhari Jurnal Studi Islam dan Interdisipliner Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education, and Religion) Jurnal Tabarru': Islamic Banking and Finance Widya Balina :Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi Pepatudzu : Media Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Al-Kharaj: Journal of Islamic Economic and Business Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan Jurnal Ilmu Manajemen Profitability Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Sunan Kalijaga International Journal on Islamic Educational Research FiTUA : Jurnal Studi Islam JURNAL ILMIAH EDUKATIF Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR) Indonesian Journal of Islamic Economics and Business Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam (SEBI) TASAMUH: Jurnal Studi Islam Journal of Instructional and Development Researches Oikos - Nomos : Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Jurnal Penkomi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi Alif Lam: Journal of Islamic Studies and Humanities Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Al-Qur'an Tasamuh: Jurnal Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Islam Pappasang Jurnal Al-Qiyam Jurnal Tana Mana JAMBURA: JURNAL ILMIAH MANAJEMEN DAN BISNIS Mauriduna : Journal of Islamic studies Formosa Journal of Sustainable Research (FJSR) Tadayun: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Adl Islamic Economic Jurnal Islam Nusantara Jurnal Al-Kharaj: Studi Ekonomi Syariah, Muamalah, dan Hukum Ekonomi Al-Iqtishad : Jurnal Ekonomi ELOQUENCE: Journal of Foreign Language Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Economics and Business Journal Innovative: Journal Of Social Science Research Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Al Rikaz : Jurnal Ekonomi Syariah AL-SULTHANIYAH Lathaif: Literasi Tafsir, Hadis dan Filologi Al-Bayyinah Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal Journal of Innovative and Creativity TAFAKKUR : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Jalsah: The Journal of Al-quran and As-sunnah Studies Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Journal of Mujaddid Nusantara Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Mafatih: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir PESHUM Balance: Jurnal Ekonomi
Claim Missing Document
Check
Articles

BUNGA BANK BUKAN RIBA YANG DIHARAMKAN: SEBUAH ANALISIS PENDAPAT PARA AHLI Arafah, Muh; Abubakar, Achmad; Sabri, Muhammad Sadiq; Jamaluddin; Warliana, Lisna
Tadayun: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/tadayun.v4i2.105

Abstract

The debate on whether bank interest is permissible because it equates to the prohibition of usury is still an issue until now, so this paper aims to explain various expert opinions that bank interest is not haram and not like usury which is forbidden. This paper is a literature study with the type of qualitative research that takes primary and secondary data from various reference sources from books, especially articles related to the discussion. The author's findings show that several figures and one institution argue that bank interest that applies in conventional banks is not haram. The figures are Fazlurrahman, Abdullah Saeed, Muhammad Sayyid Thantawi, M. Dawan Rahardjo and Darul Ifta' Egypt which is an Islamic fatwa institution in Egypt Abstrak Perdebatan boleh tidaknya bunga bank karena menyamakan dengan keharaman riba masih selalu menjadi isu sampai sekarang, maka tulisan ini bertujuan untuk memaparkan berbagai pendapat ahli bahwa bunga bank tidaklah haram dan bukan seperti riba yang diharamkan. Tulisan ini adalah studi pustaka dengan jenis penelitian kualitatif yang mengambil data primer maupun sekunder dari berbagai sumber rujukan dari buku terutama artikel yang terkait pembahasan. Adapun hasil temuan penulis menunjukkan beberapa tokoh dan satu lembaga berpendapat bunga bank yang berlaku di bank konvensional tidaklah haram. Adapun tokoh tersebut yaitu mulai dari Fazlurrahman, Abdullah Saeed, Muhammad Sayyid Thantawi, M. Dawan Rahardjo dan Darul Ifta’ Mesir yang merupakan lembaga fatwa keislaman di Mesir.
‘Iddah Persepektif Al-Qur’an dan Implementasinya dalam Kompilasi Hukum Islam Widodo, Panggih; Abubakar, Achmad; Dani, Ahmad
Alif Lam : Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 4 No 1 (2023): Alif Lam: Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51700/aliflam.v4i1.442

Abstract

This research discusses 'iddah in the view of the Qur'an and its implementation in the Compilation of Islamic Law. The purpose of this study is to provide an understanding of 'iddah taken from the verses of the Qur'an and to explore sources of law from the Qur'an regarding the rules of 'iddah in the Compilation of Islamic Law. This is a literature study using primary and secondary data. The results of the study, first, the 'iddah period has the meaning of the waiting period to remarry, especially for post-divorced women, whether divorced lives or dies. Second, there are several discussions about 'iddah in the Qur'an, third, the regulations regarding 'iddah in the Qur'an are implemented in the Compilation of Islamic Law which takes the main source of the 'iddah regulations from the verses of the Qur’an.
Menggadaikan Harta Anak Yatim Sebagai Tebusan Hutang: Perspektif Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi Wahyuni, Susi Eka; Abubakar, Achmad
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 4 ISSUE 2, MAY 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.vi.32130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang “Menggadaikan Harta Anak Yatim Sebagai Tebusan Hutang (Perspektif Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hanafi). Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti melakukan studi Pustaka (library research) terhadap sejumlah literatur dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan didasarkan pada studi kepustakaan yaitu dengan menyelami berbagai karya ilmiah yang berhubugan dengan objek penelitian yang dikaji kemudian dianalisis berdasarkan literature yang relevan dengan masalah yang dibahas, dan terakhir memberikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan yaitu, 1) Bentuk praktik gadai harta anak yatim tidak sesuai dengan syarat sah gadai. 2) Terdapat perbedaan pendapat antara mazhab syafi’i dan mazhab Hanafi mengenai hukum menggadaikan harta anak yatim sebagai tebusan hutang, dimana menurut imam Syafi’I tidak boleh seorang wali menggadaikan harta anak dibawah perwaliannya sedangkan menurut imam Hanafi tidak boleh seorang wali menggadaikan harta anak yatim tetapi terdapat pengecualian dimana seorang wali boleh menggadaikan harta tersebut apabila memperoleh izin dari yang mempunyai harta
Transformasi Metode Tafsir Maudu’i: dari Mufasir Klasik Hingga Mufasir Kontemporer Rifah, Afwaz Fafaza; Abubakar, Achmad; Yusuf, Muhammad
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 5 ISSUE 2, MAY 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v5i2.48149

Abstract

The Maudu'i interpretation method was born from various factors, including as a form of development of existing interpretation in accordance with current developments which require the birth of new methods and does not rule out the demands of the times and the development of science in seeing phenomena that appear in society. The research used in this case is library research. The data collected emphasizes books, journals, articles and other literature that are related to the main research problem, then reviewed in more depth and concluded. The results of this research show how important the Maudu'i interpretation method is in answering problems among the community and making it easier for the community to look at the various views of interpreters from classical to contemporary times who have their own characteristics in developing the Maudu'i interpretation method, this is to avoid It is assumed that every exegete has had disagreements in applying the steps of the Maudu'i exegesis method, which of course is still relevant today.
Problematic Fatwa: An In-Depth Sociological Investigation of MUI’s Fatwa on Supporting Palestine’s Struggle Amin, Abd. Rauf Muhammad; Syatar, Abdul; Mayyadah, Mayyadah; Abubakar, Achmad; Haq, Islamul
El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Vol 7, No 1 (2024): EL-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ujhk.v7i1.22020

Abstract

The purpose of this study is to assess and reveal the social background of the emergence, the suitability of methodology and istidlāl, and the problematic aspects of the Indonesian Ulema Council Fatwa Number 83 of 2023 concerning the Law of Support for the Palestinian Struggle. This research is empirical with a sociology of law approach. Data sources were obtained through MUI fatwa, interviews with a number of MUI administrators in the region, and literature study data. Data analysis through the stages of reduction, presentation, and conclusion. The research found that the social background of the fatwa arose due to questions and pressure on MUI to respond to the social reality that occurred in Palestine. In the fatwa of support for the Palestinian cause, MUI uses the naş approach and the qaulī approach. The opinions of the madhhab scholars quoted are dominated by the al-Shāfi'ī madhhab. The construct of istidlāl is in accordance with the fatwa methodology established by MUI. Meanwhile, the problematic dimension of the fatwa lies in the ruling of "haram" without explaining the criteria. Haram cannot be ruled on something that is not convincing. The reaction of intellectuals on social media, both pro and contra the fatwa, to the fatwa is an indication to question the competence and representation that MUI wants to bring. MUI did not release the list of boycotted products (at least criteria/indication), so it backfired on some of the affected products. In the future, MUI's assertiveness in issuing fatwa is still needed with language that is easier to understand.
Pendusta Agama dalam QS. al-Ma’un : (Sebuah Kajian Tematik Surah) Nurdin, Dewi; Abubakar, Achmad; Irham, Muhammad
PAPPASANG Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pappasang
Publisher : STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jiat.v5i2.716

Abstract

Artikel ini fokus membahas QS. al-Ma>’u>n sebagai objek materi, surah ini mejelaskan karakter manusia yang mendustakan agama yakni, orang yang menghardik anak yatim dan orang yang menghalangi memberi makan orang miskin. Mengenai ciri-ciri orang yang melalaikan salat, yakni mereka berbuat riya dan enggan memberi bantuan, mereka termasuk orang-orang yang celaka. Tujuan penulisan artikel ini, agar manusia lebih memperhatikan hubungannya kepada sesama manusia dan senantiasa memperbaiki kualitas salatnya. Artikel ini berjenis kepustakaan (library research), dengan menggunakan metode penelitian tematik surah dalam mengungkap isi pokok dari QS. al-Ma>’u>n. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa hakikat seorang pendusta agama ada dua yakni, manusia yang merendahkan kaum lemah dan manusia yang menyombongkan diri pada kaum lemah. Penelitian ini memberimplikasi bahwa manusia yang melakukan perbuatan aniaya pada kaum lemah (anak yatim, orang miskin), dan manusia yang salat tapi berbuat riya dan enggan memberi bantuan, mereka termasuk golongan munafik dan sulit memperoleh rahmat dari Allah. Kata Kunci: Tematik Surah, Pendusta Agama, Anak Yatim, Riya’
Between Ḍarūrah and Halal Integrity: MUI Fatwas on Harm-Derived Vaccines and Medicines Muhammad Amin, Abd. Rauf; Syatar, Abdul; Abubakar, Achmad; Kurniati, Kurniati; Alimuddin, Harwis
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 8, No 2 (2024): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v8i2.8938

Abstract

This article aims to uncover emergency considerations in the halalness and hygiene of vaccines and medicines made from harm ingredients. This study is qualitative research using the darūrah concept approach by Wahbah al-Zuhailī. A darūrah approach to analyzing the needs of the Indonesian people for vaccinations and needed medicines. The data analyzed comes from literature and such as articles, books and the views of scholars. The results of the study found that in the MUI fatwa products on vaccination products and medicines there are different legal provisions, vaccines are considered halal and pure, which is very appropriate by considering the aspects of emergency in the teachings of Islamic law. Unlike the medicine made from pork gelatin, MUI forbids it because it is not included in istihālah. So that the MUI fatwa product has a significant influence in awakening Muslims in Indonesia to be careful in determining vaccines and medicines used. The implication is that the emergency consideration in terms of protecting the soul (hifẓ al-nafs) is personal for the perpetrators of vaccinations and medicines, their families, the wider community, and citizens of the world. This effort is the highest-level solution in terms of protecting the soul (hifẓ al-nafs) in maqāṣid sharī'ah terms. The hope of the fatwa is to try to provide a complex understanding to the public so that they believe that the raw materials of vaccine and medicine products are important to be considered halal and holy so that the public trusts all elements involved.  In this way, that people also feel legally confident about the drugs they are using because their legal status is clear.
METHODOLOGY OF INTERPRETATION OF MUHAMMAD AMIN AL-SYINQITI Sunantri, Sri; Abubakar, Achmad; Nawas, Kamaluddin Abu; Firdaus, Firdaus
Jurnal Adabiyah Vol 20 No 2 (2020): December (Islamic Studies)
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v20i2a5

Abstract

Interpretations of the modern period are very diverse in terms of methodology. One of them is a work of interpretation from Muhammad Amin al-Syinqiti with his monumental work Adwa’ Al-Bayan fi Idah al-Qur'an bi Al-Qur'an. Al-Syinqiti is a Maliki scholar active in the field of education and teaching, preacher and a judge. The interpretation aims to find the meanings, wisdom and laws contained in the Qur'an, and invite Muslims to return to the Qur'an in living their lives. This study describes the methodology of its interpretation which includes the general systematic interpretation, the methods used in interpreting the Qur'an include the methods of tahlili, Muqarin, and ijmali. The analysis of tahlili and muqa>rin on ayat al-ahkam, while the ijmali method in eschatological verses and verses of nature, other than ayat al-ahkam. The form of interpretation is bi al-ma’sur and bi al-ra’yi. The form of interpretation is inseparable from the sources it uses, namely originating in the Qur'an, hadith, qaul sahabah, ulama convention, poetry, and qira'at sab'ah. The interpretation of the Qur'an with the Qur'an (verse by verse) becomes dominant in its interpretation. While the interpretation style is fiqh and languages style.تختلف التفسيرات الحديثة بشكل كبير من وجهة نظر منهجية. واحد منهم هو عمل تفسير لمحمد عامي> ن Al-Syinqiti مع عمله الضخم Adwa 'al-Bayan fi Idah al-Qur'anbi al - القرع> ن. محمد عامي> n al-Syinqiti عالم من المذهب المالكي ناشط في مجالات التربية والتعليم وخطيب وقاضي. ويهدف التفسير إلى معرفة المعاني والحكمة والأحكام الواردة في القرآن ، ودعوة المسلمين للعودة إلى القرآن في عيش حياتهم. تصف هذه الدراسة منهجية التفسير الخاصة بها والتي تشمل المنهجيات العامة لتفسيره ، والطرق التي يستخدمها في تفسير القرآن ، بما في ذلك طرق التحلي ، والمقاء ، والإجماع. تحليل tahlili و muqa rin in ayat al-ahkam ، بينما طريقة ijma li في الآيات الأخروية وآيات الطبيعة ، بخلاف ayat al-ahkam. وشكل التفسير هو بالألم والرائع. لا يمكن فصل شكل التفسير عن المصادر التي يستخدمها ، والتي يتم الحصول عليها من القرآن ، والحديث ، وقلصحة ، وإجتهاد العلماء ، وسير ، وقيرة في الصباح. إن تفسير القرآن بالقرآن هو السائد في تفسيره. وفي الوقت نفسه ، يعتمد التفسير على الفقه واللغة.Penafsiran masa modern sangat beragam dari segi metodologi. Salah satunya adalah sebuah karya penafsiran dari Muhammad Amin al-Syinqiti dengan karya monumentalnya Adwa’ al-Bayan fi Idah al-Qur’an bi al-Qur’an. Muhammad Amin al-Syinqiti adalah seorang ulama bermazhab Maliki yang aktif pada bidang pendidikan dan pengajaran, pendakwah dan seorang hakim. Penafsirannya bertujuan untuk menemukan makna-makna, hikmah dan hukum-hukum yang terdapat dalam al-Qur’an, dan mengajak umat Islam kembali pada al-Qur’an dalam menjalani hidup. Kajian ini mendeskripsikan metodologi tafsirnya yang mencakup sistematika umum penafsirannya, metode yang digunakannya dalam menafsirkan al-Qur’an diantaranya metode tahlili, Muqarin, dan ijmali. Analisis tahlili dan muqarin pada ayat al-ahkam, sedangkan metode ijmali pada ayat eskatologis dan ayat-ayat sifat, selain ayat al-ahkam. Bentuk tafsirnya adalah bi al-ma’sur dan bi al-ra’yi. Bentuk penafsirannya tidak lepas dari sumber yang digunakannya, yakni bersumber pada al-Qur’an, hadis, qaul sahabah, ijtihad ulama, syair, dan qira’at sab’ah. Penafsiran al-Qur’an dengan al-Qur’an (ayat dengan ayat) menjadi dominan dalam penafsirannya. Sedangkan corak penafsirannya adalah corak fikih dan corak bahasa.
LIVING QUR’AN IN ANNYORONG LOPI PINISI TRADITION: AN ANTHROPOLOGICAL STUDY OF THE QUR’AN Asfar, Khaerul; Abubakar, Achmad; Pababbari, Musafir; Sabry, Muhammad Sadiq
Jurnal Adabiyah Vol 21 No 2 (2021): December (Islamic Studies)
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v21i2a9

Abstract

The purpose of this research is to find the implementation of living Qur’an in Annyorong Lopi (boat launch) Pinisi tradition in Bulukumba. This research is a qualitative descriptive study with an anthropological approach to the Qur’an. Primary data sources were obtained from Panrita Lopi (boat maker), boat entrepreneur, religious figure, cultural figure, and local government. Data was collected through a series of observation methods, interviews, documentation, secondary data from literature books, journals, the internet, and other complementary data. The research results found the implementation of living Qur’an in Annyorong Lopi (boat launch) Pinisi tradition, which are the values of the Qur’an that live amid Panrita Lopi (boat marker) society by analyzing the recitation of dialect Konjo language prayers derived from the Qur’an. It also found the implementation of anthropology of the Qur’an reviewed from the sociological aspect and the phenomenological aspect in the process of making Pinisi boats to the Annyorong Lopi (boat launch) tradition. The tradition of Annyorong Lopi (boat launch) Pinisi is done as a proof of gratitude and prayer of salvation for the completion of the Pinisi boat.الملخصيهدف هذا البحث إلى إيجاد تنفيذ القرآن الحي في تقليد Annyorong Lopi Pinisi  (إطلاق السفينة) في بولوكومبا. يستخدم هذا البحث بالنهج الأنثروبولوجي القرآن. مصادر البيانات الأساسي التي تم الحصول عليها من Panrita Lopi (صانع السفينة) ورائد الأعمال في السفينة والشخصية الدينية و الثقافي والحكومة المحلية. البيانات التي تم جمعها من خلال سلسلة من أساليب المراقبة والمقابلات والوثائق والبيانات الثانية من الكتب والمجلات والإنترنت وغيرها من البيانات التكميلية. وجدت نتائج هذا البحث إلى إيجاد تنفيذ القرآن الحي في تقليد Annyorong Lopi Pinisi أن هناك قيم القرآن الكريم التي تعيش في وسط Panrita Lopi (صانع السفينة) المجتمع من خلال تحليل تلاوة الدعاء بالهجة اللغة Konjo وهي المستمدة من القرآن. وجدت أن تنفيذ الأنثروبولوجيا من القرآن استعرض من الجانب الاجتماعي و الجانب الظاهري في عملية صنع السفينةPinisi  حتى تقليدAnnyorong Lopi . تقليدAnnyorong Lopi Pinisi  يتم كدليل على الامتنان والدعاء السلامة من البلاء من أجل الخلاص لاستكمال السفينة Pinisi.
Tafsir Dan Analisis Mimpi Nabi Yusuf Rifai, Andi Ruhbanullaila; Abubakar, Achmad; Irham, Muhammad
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist Vol 7 No 2 (2024): 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35132/albayan.v7i2.797

Abstract

Artikel ini membahas kisah nabi Yusuf yang difokuskan pada mimpi yang ia lihat di masa kecilnya. Kisah ini dimuat dalam QS Yu>suf ayat 4 yang mana pada ayat tersebut nabi Yusuf menceritakan mimpinya secara detail kepada sang ayah, sehingga menimbulkan kecemburuan saudara-saudaranya. Mimpi yang dilihat oleh nabi Yusuf kemudian menjadi nyata dan disebutkan di dalam QS. Yusuf ayat 100. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui apa makna mimpi nabi Yusuf yang disebut dengan ru’yah shalihan dan menjadikan sosok Nabi Yusuf sebagai teladan, baik dalam kesabarannya, ketaataannya kepada Allah, dan kecerdasannya. Jenis Penelitian ini adalah library research atau kepustakaan yaitu dengan merujuk kepada kitab tafsir, buku, jurnal serta penelitian yang relevan dengan kisah Nabi Yusuf. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode tahlili yaitu menyajikan informasi terkait surah Yusuf dengan menguraikan asbab an-nuzul, munasabahnya, analisa mufradat dan interpretasi mufasir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mimpi nabi Yusuf melihat sebelas bintang serta bulan dan matahari bersujud kepadanya merupakan salah satu tanda kenabian. Sebelas bintang dalam mimpinya ditakwilkan dengan saudara nabi Yusuf yang berjumlah sebelas, matahari dan bulan adalah ayah dan ibunya. Mimpi tersebut benar terjadi ketika Nabi Ya’qub beserta ibu dan sebelas saudara Nabi Yusuf mengunjunginya ke Mesir seraya bersujud di hadapannya.
Co-Authors -, Maulana A. Muin, Muhammad Irham Abd. Rahim Abd. Rahman Abdullah, Dudung Adistian, Adistian Ahmad Ahmad Ahmad Dani Ahmed Hasob, Hamza Abdulrahim Aisyah Arsyad, Aisyah Alim Mu'min, Muh Dian Nur Alimin, Muh Alimuddin, Harwis AM, Memi Pratiwi Amin, Abd. Rauf Muhammad Amir, A. M. Nur Atma Amir, Nurazizah Andriani, Hesti Aprianti, Sheila Arafah, Muh Arief, Fitriani Arifin, Asriadi Arviana, Pipi Asfar, Khaerul Asirah, Siti Aswan, Ahmad Rathomi Ayu Gintari Ayu Oktoviasari, Vera Baharuddin Baharuddin Baharuddin, Nur Alisa Basri , Halimah Basri, Halima Bedong, M. Ali Rusdi Dahlan, Firdaus Dedi Susanto Ditya, Fajar Ananda Dohe, Muh. Ilham Majid Eka Febrianti, Eka Fadhil, Andi Fajriany S, Imaniar Nur Fazaka Rif’ah, Muh. Azka Febrian, Rifki Febrianti Febrianti Firdaus Firdaus Firdaus Firman, Firmansyah Galib, M. Galib, Muhammad GHANY, ABDUL Haddade, Hasyim Hafid, Abd Hafid Halimah Basri Hamrana, Rachmat Ghafur Harjana, Dwi Harun, Hamzah Hasan, Nugraha Hasniati, Hasniati Hasri, Muammar Hayat, Saeed Fayzul Hidayatulah Galib, Ahmad Syarif HS, Muhammad Alwi Husain Nasir Hutagaluh, Oskar Ilyas, Hamka Imam, Muh. Abdi Inat, Fathy Irham , Muhammad Irsan Irsan Irwan Supriadin J Iryanto, Muhammad Islamul Haq Iwani, Fatimah Nurlala Jalal Ikram, Abdi Dzul Jamaluddin Jayawarsa, A.A. Ketut Juliasti, Evin K, M. Yusuf Kartika Kasim, Amrah Kholid Albar Khumaidi Ali, Muh. Kurniati Kurniati Kurniati La Ode Ismail Ahmad, La Ode Ismail M, M.Galib Mahfudz, Muhsin Mahfuz, Muhsin Mahmudah Mahmudah Majdy Amiruddin, Muhammad Mardan Maulana Maulana Mayyadah, Mayyadah Mi’rat, Muhammad Muammar Bakry Muflih, Andiman Muh. Aswad Muhammad Amin, Abd. Rauf Muhammad Irham Muhammad Sarjan Muhammad Syarif Hasyim Muhammad Yaumi, Muhammad Muhammad Yusuf Mukhtar Galib munandar, Feri Mundzir, Chaerul Munir Muthmainnah, Muthia Nadila, Nadila Nawas, Kamaluddin Abu Nurdin, Dewi Nurjannah Nurjannah Nurmiati Nurmiati Pababbari, Musafir Paramata, Adhayani Mentari Parhani, Aan Parninsih, Iin Pebry, Rasti Putra, Trisno Wardy R, Baso Rabiatul Adawiyah Rahim, Yusuf Rahman, Muh. Akbar Rahmat Hidayat Rahmawati, Rahmawati Ramadani, Ira Ramadhani, Syamsinar Ramli Rasnawati, Rasnawati Rayyahun, Annisa Ria Renita, Ria Rif'ah, Azka Fazaka Rifah, Afwaz Fafaza Rifai, Andi Ruhbanullaila Rif’ah, Muh. Azka Fazaka Rif’ah, Muh. Azka Fazaka Rif’ah, Muh.Azka Fazaka S, Putriyani Sabbar, Sabbar Dahham Sabri, Muhammad Sadiq Sabry, Muhammad Sadiq Safruddin, Rhay Said, Ibnu Furkan Said, Wardana Saleng, Ahmad Dani Sam, Mukhlishah Sandi, Ahmad Sayyid Amir, Muh Ikraam Sofyan, Idha Fadhilah Sohra, Sohra Sohrah Sohrah Sohrah, Sohrah Srigandawati, Srigandawati Sudarmi Sultan, Zulfadli Sunantri, Sri Supardin Supardin, Supardin Syahruddin Usman, Syahruddin Syahruddin, Siti Masyita Syakur, Muh. Asyraf Syam, Arham Fajrul Syam, Ilma Radia SYAMSUL QAMAR, SYAMSUL Syarif, Muhammad Fazlurrahman Syatar, Abdul Tammar, Ardiansyah Tammulis Tarmizi Taufik Ajuba, Taufik Thulfitrah B, Nurlathifah Tomadehe, Sumiati Wahyuddin Wahyuddin Wahyuni, Susi Eka Warliana, Lisna Widianti, Anyta Widodo, Panggih Yuniarti, Desi Zaputra, Reo