Kesetaraan gender adalah prinsip yang menyatakan bahwa semua individu, tanpa memandang jenis kelamin mereka, memiliki hak yang sama untuk perlakuan yang setara dan tidak di diskriminasi berdasarkan identitas gender mereka. Ini berarti bahwa baik perempuan maupun laki-laki harus memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan, memiliki kontrol atas pembangunan diri mereka sendiri. Pada penelitian yang akan dijalankan ini, peneliti akan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif memakai metode simak dan catat. Untuk menganalisis penelitian tersebut, peneliti memakai analisis semiotika John Fiske yang menjadi pendekatannya. Penjelasan yang diberikan mengenai kode-kode dalam teori John Fiske meliputi tiga level. Level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dapat disimpulkan bahwa di dalam film Enola Holmes tersebut mengandung tanda-tanda yang mempunyai makna mengenai kesetaraan gender. Hal tersebut dapat ditemukan melalui percakapan ataupun adegan yang dilakukan oleh para pemain film. Analisis terhadap film ini memunculkan pemahaman yang mendalam tentang pesan kesetaraan gender yang terkandung di dalamnya. Film Enola Holmes ini juga menyoroti pentingnya kesetaraan gender dengan menampilkan beberapa karakter seperti Enola Holmes, Eudoria Holmes, dan Edith sebagai contoh perempuan yang cerdas, berani, dan mampu mengejar impian dan tujuan hidupnya tanpa terhalang oleh stereotip gender atau diskriminasi. Ini adalah pesan yang kuat yang menjiwai penonton untuk merenungkan betapa pentingnya menghormati dan mendorong potensi setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin mereka.
Copyrights © 2024