Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi anak-anak yang terlibat dalam aksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan tindak pidana, serta merumuskan upaya yang efektif agar mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dengan menggunakan teori Differential Association dan Konsep pembinaan, penelitian ini meneliti bagaimana interaksi sosial dan lingkungan membentuk perilaku kriminal pada anak-anak dalam tindak pidana. Selain itu, penelitian ini mengusulkan model pembinaan yang menekankan pada pendidikan bela negara dan cinta tanah air sebagai langkah preventif. Program pembinaan yang melibatkan pendidikan nilai-nilai kebangsaan, penguatan karakter dan dukungan komunitas diidentifikasi sebagai strategi efektif untuk mengurangi risiko pengulangan tindak pidana. Dengan adanya pendekatan ini, anak-anak dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam masyarakat dan mengembangkan rasa nasionalisme yang kuat.
Copyrights © 2024