Nomophobia merupakan salah satu wabah penyakit di era digital saat ini. Sebuah program bernama digital detox hadir sebagai salah satu solusi. Berdasarkan fenomena yang ada, maka program pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan program diet digital berupa digital detox kepada peserta didik. Program ini meliputi diagnosa awal nomophobia dan literasi digital melalui alat bantu kuesioner yang sudah didigitalisasi. Selanjutnya adalah program pendampingan digital detox melalui berbagai program. Hasil dari program akan menunjukkan fenomena nomophobia di kalangan siswa. Tidak hanya itu pengaruh adanya program digital detox juga akan diamati melalui program ini. Hasil program pengabdian menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang berpartisipasi dalam program ini terdiagnosa berada pada kategori "Tidak Nomophobia" dan "Nomophobia Sedang," dengan kecenderungan siswa perempuan menunjukkan angka lebih tinggi pada kategori "Nomophobia Sedang" hingga "Nomophobia Berat." Hasil pre-test menunjukkan bahwa hanya 12,56% dari siswa yang memiliki pemahaman tentang "Nomophobia," "Literasi Digital," dan "Digital Detox," namun angka tersebut meningkat drastis menjadi 91,67% pada post-test, menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 79,11% setelah sosialisasi. Selain itu, evaluasi aplikasi Nomolitera menunjukkan penerimaan positif dari para siswa, di mana 86,5% responden merekomendasikan aplikasi ini kepada orang lain.
Copyrights © 2024