Tanaman belimbing wuluh dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagian yang digunakan diantaranya bunga, buah, daun, dan batangnya. Daun belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid, fenol, alkaloid, tanin, dan kumarin, ekstrak daun belimbing wuluh diketahui memiliki aktivitas antihiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap histopatologi, fungsi hati dan hematologi tikus model hiperurisemia. Jenis penelitin ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pre and post test control group design. Sampel penelitian ini menggunkan hewan uji tikus galur wistar. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode One Way Anova. Dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan antar konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan pada ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) positif mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap gambaran histopatologi hati tikus model hiperurisemia dimana terdapat perbaikan pada bagian hati yang rusak pada tikus model hiperurisemia. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap fungsi hati tikus model hiperurisemia dimana terdapat penurunan nilai SGOT dan SGPT setelah pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) p-value < 0,05. Dosis ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang paling efektif terhadap fungsi hati tikus model hiperurisemia adalah dosis Dosis 800 mg.
Copyrights © 2024