Wasting (status gizi dan gizi buruk) berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan, sehingga anak wasting berisiko 3 (tiga) kali lebih tinggi menjadi stunting dibandingkan anak dengan gizi baik, salah satu faktor mempengaruhi wasting adalah anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi kurang, Wasting dapat terjadi pada semua anak, baik dari keluarga mampu atau kurang mampu.Data terbaru wasting di negara indonesia ditahun 2024 merujuk pada data SSGI 2022 yaitu jumlah balita yang mengalami status gizi(wasting) sebanyak 17,1% dan status gizi buruk sebanyak 7,7% Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 85 responden ibu yang diperoleh melalui accidental sampling. Tingkat pengetahuan, dan status ekonomi diukur menggunakan kuesioner. Status gizi ditentukan dengan cara antropomentri pada anak. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas ibu memiliki pengetahuan kurang baik (55%), pendidikan rendah (53%), pekerjaan ibu tidak bekerja (60%), dan pendapatan rendah (72%). Hasil analisis bivariat hubungan pendidikan ibu (p=0,0001), pekerjaan ibu (p=0,0012) pendapatan keluarga (p=0,001), dan pengetahuan ibu (p=0,002). Terdapat hubungan yang bermakna dengan status ekonomi dan pengetahuan terhadap status gizi balita wilayah kerja puskesmas pekkabata.
Copyrights © 2024