Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis wastra (kain tradisional) di Indonesia, khususnya batik, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Artikel ini fokus pada Kelompok Usaha Shiha Ali di Desa Sidoharjo, Lampung, yang berhasil melestarikan seni batik tulis khas daerah dengan inovasi motif dan penggunaan pewarna alami. Dukungan pemerintah dan lembaga terkait, seperti Bank Indonesia dan Pupuk Indonesia, berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk tradisional melalui pelatihan dan program pengembangan. Metode pengabdian masyarakat yang diterapkan mencakup identifikasi kebutuhan, penyusunan program pelatihan, pelaksanaan sesi praktis, pendampingan berkelanjutan, dan pembangunan jejaring. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan keterampilan produksi, efektivitas pemasaran, dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya. Evaluasi menunjukkan bahwa pendekatan komprehensif dalam pelatihan dan pendampingan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM untuk menghadapi tantangan pasar. Dengan demikian, UMKM Shiha Ali tidak hanya berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal, tetapi juga melestarikan warisan budaya Nusantara, menjadikannya sebagai model bagi pengembangan UMKM di daerah lain di Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025