Repentance is a central theme in the Christian faith, and Hebrews 4:4-6 provides a serious warning about the possibility of someone who has experienced enlightenment and salvation to "apostatize" or fall away from their faith. This text reminds us that individuals who have tasted God's grace and goodness may turn away from Him. This research applies an exegetical approach to analyze the linguistic and theological meanings of key terms such as "repentance" and "apostasy." The conclusion of the study indicates that this text invites believers to introspection and encourages them to evaluate their relationship with God, as well as commit to ongoing repentance. Repentance is not just a one-time action; it is a process involving awareness, acknowledgment of sin, and concrete steps toward change, which helps maintain the integrity of faith amid temptations.AbstrakPertobatan adalah tema sentral dalam iman Kristen, dan Ibrani 4:4-6 memberikan peringatan serius tentang kemungkinan seseorang yang telah mengalami pencerahan dan keselamatan untuk "murtad" atau jatuh dari imannya. Teks ini mengingatkan bahwa individu yang telah merasakan anugerah dan kebaikan Allah bisa saja berbalik menjauh dari-Nya. Penelitian ini menerapkan pendekatan eksegetis untuk menganalisis makna linguistik dan teologis dari kata-kata kunci seperti "pertobatan" dan "murtad." Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa teks ini mengajak umat percaya untuk introspeksi dan mengevaluasi hubungan mereka dengan Allah, serta berkomitmen pada pertobatan yang berkelanjutan. Pertobatan bukan hanya tindakan sekali jadi, melainkan proses yang melibatkan kesadaran, pengakuan akan dosa, dan langkah nyata untuk perubahan, yang membantu menjaga integritas iman di tengah godaan.
Copyrights © 2024