Latar Belakang: Rumah sakit ialah elemen penting dalam sistem pelayanan kesehatan dengan penerapan komunikasi SBAR pada saat handoversangat diperlukan. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran metode komunikasi SBAR pada saaat handover. Metode: penelitian ini  deskriptif dengan populasi 56 orang tersebar 3 unit pelayanan. Sampel sejumlah 56 responden memakai teknik total sampling. Instrumen yang dipakai guna komunikasi SBAR ialah SOP milik badan PPSDMK kemenkes RI.  Data kuisioner SBAR dipilih ketika perawat menjalankan proses handover antar shift, dan diteruskan pengisian angket dan data dianalisis secara univariat. Hasil: Ruang Irna didapatkan nilai situation baik sejumlah 12 jiwa (52.2%), background baik sejumlah 18 jiwa (78.3%), assessment baik sejumlah 15 jiwa (65%), recommendation baik sejumlah 18 jjiwa (78.3%), ruang IGD didapatkan nilai situation baik sejumlah 12 jiwa (50%), background baik sejumlah 10 jiwa (41.7%), assessment baik sejumlah 6 jiwa (25%),recommendation baik sejumlah 13 jiwa (54.2%), ruang Perinatologi didapatkan nilai situation baik sejumlah 7 jiwa (77.8%), background baik sejumlah 5 jiwa (55.6%), assessment baik sejumlah 5 jiwa (55.6%), recommendation baik sejumlah 8 jiwa (88.9%). Kesimpulan: Gambaran penerapan komunikasi SBAR saat handover belum maksimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024