Latar Belakang: Apendiktomi merupakan operasi pengangkatan apendiks yang telah terinfeksi dan harus dilakukan sesegera mungkin untuk mengurangi resiko perforasi lebih lanjut. Mobilisasi dini memperlancar peredaran darah sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh penerapan mobilisasi dini terhadap proses penyembuhan luka post operasi apendiktomi.Metode:Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Experimen, pendekatan Post Test Only dengan Time Series, Jadi ini adalah penelitianexperiment dengan pengukuran efek perlakuan yang dilakukan secara berulang pada satu kelompok saja secara utuh. Sampel penelitian 11 responden, diambil dengan teknik Purposive Sampling. Kreteria inklusinya pasien sadar penuh, mendapatkan pengobatan farmakologis yang sama, bersediadijadikan sampel penelitian. Observasi penyembuhan luka dengan scala tanda-tanda infeksi. Hasil:Nilai rata rata penyembuhan luka pada post test 1H2 2,909, SD 0,70, nilai minimal 2 maksimal 4, pada post test 2 H4 1,545 dan SD 0,69, nilai minimal 1 maksimal 3. Setelah dilakukan mobilisasi dini, penyembuhan luka baik ditandai dengan jumlah skor tanda infeksi dalam batas normal dan penurunan gejala infeksi pada post test 2 H4. UjiShapiro Wilk didapatkan Whitung post test 1H2 0,822 kurang Wtabel 0,850 dan Whitung post test 2 H4 0,756 kurang Wtabel 0,850. Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon didapatkan W hitung 0,000 kurang Wtabel 10 yang berarti Ha diterima Ho ditolak. artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran luka pada H2 dan H4 dengan nilai selisih 1,364. Kesimpulan:Ada pengaruh yang signifikan perlakuan mobilisasi diniterhadap proses penyembuhan luka pada pasien post operasi apendiktomi. Saran:Mobilisasi dini sangat penting dilakukan pada 2 lebih 48 jam post operasi apendiktomi, agar penyembuhan luka berjalan dengan baik.