Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai gejala-gejala penyakit DBD serta cara menanggulanginya[1]. Pada penelitian ini, model epidemik yang digunakan adalah model SIR dengan asumsi bahwa penyemprotan (fogging), pendistribusian bubuk temephos dan sosialisasi 3M Plus, serta meningkatkan kegiatan fogging pada pemberantasan sarang nyamuk sebelum masa penularan (SMP) dapat digunakan sebagai upaya pencegahan kontak antara populasi manusia rentan dengan nyamuk yang terinfeksi, pengobatan dilakukan dengan individu yang terinfeksi, dan isolasi dilakukan bagi individu terinfeksi agar tidak terjadi kontak dengan nyamuk yang rentan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model matematika dalam menggambarkan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), menyusun kembali model dengan menghitung titik kesetimbangan dan bilangan reproduksi dasar, menentukan startegi kendali optimal untuk pengendalian penyakit DBD, serta melakukan simaluasi numerik[2]. Hasil penelitian menghasilkan model SIR-SI yang memodelkan dinamika penyebaran DBD. Dari model tersebeut, ditemukan dua titik kesetimbangan, yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik . Selain itu, bilangan reproduksi dasar dihitung menggunakan metode Next Generation matrix, dengan hasil .
Copyrights © 2024