This research aims to design a Disaster Risk Reduction (DRR) curriculum integrated into vocational education at vocational high schools (SMK), specifically in the fields of Civil Engineering, Mechanical Engineering, and Hospitality. Given Indonesia's susceptibility to natural disasters such as earthquakes and tsunamis, this curriculum is designed to enhance students' preparedness for these disaster risks. The research methods include industry needs analysis and local risk evaluation through literature review, surveys, and interviews with experts. The results indicate that integrating DRR into vocational curricula can improve technical competencies and student readiness for disasters, while also strengthening community resilience. The study concludes with an emphasis on the importance of implementing a curriculum that adapts to local conditions and the development of teacher capacity through specialized DRR training. This study recommends a phased implementation of the DRR curriculum, teacher training, and continuous evaluation to ensure the curriculum's relevance and effectiveness. The findings support enhancing local community resilience and graduate preparedness for disaster scenarios in the workplace.Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana alam yang sangat tinggi, terutama gempa bumi dan tsunami, yang sering kali mengakibatkan kerusakan besar dan korban jiwa. Di tengah ancaman ini, sektor pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, termasuk melalui integrasi mitigasi bencana dalam kurikulum. Namun, kurikulum pendidikan vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini masih kurang memperhatikan aspek Pengurangan Risiko Bencana (PRB), terutama dalam kaitannya dengan bidang kejuruan yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kurikulum PRB yang diintegrasikan ke dalam pendidikan vokasi di SMK, khususnya pada jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Perhotelan. Metode penelitian yang digunakan mencakup analisis kebutuhan industri dan evaluasi risiko lokal melalui studi literatur, survei, dan wawancara dengan para ahli. Hasilnya menunjukkan bahwa integrasi PRB dalam kurikulum vokasi dapat meningkatkan kompetensi teknis dan kesiapan siswa dalam menghadapi bencana, sekaligus memperkuat resiliensi komunitas. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya pelaksanaan kurikulum yang adaptif terhadap kondisi lokal serta pengembangan kapasitas guru melalui pelatihan khusus PRB. Studi ini merekomendasikan implementasi kurikulum PRB secara bertahap, pelatihan guru, dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan relevansi dan efektivitas kurikulum. Temuan ini mendukung peningkatan resiliensi komunitas lokal dan kesiapan lulusan dalam menghadapi bencana di lingkungan kerja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024