Artikel ini dilatar belakangi oleh proses pembelajaran yang masih berpacu pada buku ajar dan papan tulis, sehingga hal tersebut menyebabkan pola pikir peserta didik kurang kreatif dan kurangnya kemampuan dalam memecahkan suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama dan budi pekerti kelas 5 SDN Banjarsari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang menerapkan dua metode pembelajaran yaitu metode konvensional dan metode Problem Based Learning. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes evaluasi dan observasi, instrument yang dipakai adalah soal tes dan lembar observasi aktivitas siswa. Data yang diperoleh berupa kemampuan pemecahan masalah mengimani hari akhir, data hasil dan observasi pada saat proses pembelajaran dari aktivitas peserta didik. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil tes metode konvensional dengan metode Problem Based Learning (PBL). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah 80 persen peserta didik tuntas dari KKM ≥78. Hasil menunjukkan jika penerapan metode Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah mengimani hari akhir. Nilai rata-rata kelas naik, dari 75,78 saat menggunakan metode konvensional menjadi 84,21 setelah menerapkan metode Problem Based Learning. Jumlah peserta didik yang mencapai nilai di atas KKM meningkat dari 8 peserta didik (42%) pada metode konvensional menjadi 17 peserta didik (89%). Penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 80 persen peserta didik tuntas belajar dengan KKM ≥ 78
Copyrights © 2024