Sari Pediatri
Vol 11, No 1 (2009)

Clumsiness

Made Supartha (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali)
Soetjiningsih Soetjiningsih (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali)
I.G.A Endah Ardjana (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali)
I.G.A Trisna Windiani (Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2016

Abstract

Clumsiness adalah salah satu gangguan perkembangan yang ditandai dengan gangguan bermakna koordinasi motorik. Diagnosis ini dibuat hanya bila gangguan tersebut mempengaruhi pencapaian akademis atau aktifitas kehidupan sehari-hari. Gangguan koordinasi yang terjadi tidak diakibatkan oleh suatu kondisi medis tertentu dan tidak memenuhi kriteria gangguan perkembangan pervasif. Jika disertai retardasi mental maka gangguan motorik tersebut akan tampak mendominasi. Prevalensi clumsiness diperkirakan 6%-13% dari populasi anak. Diagnosis clumsiness didasarkan pada kriteria diagnostik menurut Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) IV. Pendekatan terapi clumsiness meliputi terapi okupasi dan fisioterapi yang secara garis besar dikategorikan dalam pendekatan bottom-up maupun pendekatan top-down. Tanpa intervensi khusus, anak-anak yang mengalami clumsiness akan menetap hingga dewasa

Copyrights © 2009