I Gusti Agung Trisna Windiani
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali

Published : 47 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Indonesian Modified Checklist for Autism in Toddler, Revised with Follow-Up (M-CHAT-R/F) for Autism Screening in Children at Sanglah General Hospital, Bali-Indonesia. Windiani, I Gusti Trisna; Soetjiningsih, S.; Adnyana, I Gusti Agung Sugitha; Lestari, Kadek Apik
BALI MEDICAL JOURNAL Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : BALI MEDICAL JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.541 KB)

Abstract

Background: Autism Spectrum Disorder (ASD) is a developmental disorder characterized by impaired reciprocal social interaction and communication, and by a restricted, repetitive or stereotyped behavior. Early detection of autism is recommended on all toddlers from the ages of 9 months because of increasing in prevalence. The Modified Checklist for Autism (M-CHAT) in Toddlers, a Revised with Follow-Up (M-CHAT-R/F) is a 2-stage parent-report screening tool to assess a risk for ASD and it demonstrates an improvement compared to the original M-CHAT. It is translated to Indonesian language by Soetjiningsih and colleagues, and it needs to be validated. Methods: This is a diagnostic accuracy study conducted at Sanglah Hospital, Bali, conducted from March 2015 to December 2016. We included children 18-48 months in this study. The parents of the outpatient children in the growth and development clinic of Sanglah Hospital were asked to fill out the Indonesian M-CHAT-R/F form. In the same visit, the Autism Spectrum Disorder (ASD) assessment according to the DSM-5 as a gold standard was done by the researchers, without knowing the M-CHAT -R/F result. The assessment comparison based on M-CHAT-R/F and DSM-5 was analyzed to obtain the AUC intersection on ROC curve that gives the best sensitivity and specificity. Results: We found 10.71% of our outpatient was diagnosed with autism according to DSM 5, when they are 18-24 months old. The Indonesian version of M-CHAT-R/F as an ASD screening tool has 88.9% in sensitivity and 94.6% in specificity. Conclusion: Our results suggest that the Indonesian translation of the M-CHAT-R/F is an effective screening instrument for ASD, particularly when a two-step screening process is used.
MASSAGE STIMULATION REDUCES TUMOR NECROTIC FACTOR-ALPHA AND INTERLEUKIN-6 IN PRETERM, LOW BIRTH WEIGHT WITH APPROPRIATE GESTATIONAL AGE NEWBORNS Trisna Windiani, I G. A.; Sotjiningsih, S.; Mantik Astawa, N.; Kusnandi, and R.
INDONESIAN JOURNAL OF BIOMEDICAL SCIENCES Vol 7 No 2 (2013): IJBS Vol2 No2
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.235 KB)

Abstract

Preterm newborn is susceptible from various stresses such as infections or non infections. During stress, immune response is activated by synthesizing and releasing of cytokines from activated immune cells into the circulation. One of the efforts to overcome the stress is massage stimulation. Several studies have been carried out to find out the benefit of massage stimulation. The objective of this study is to find out the effect of massage stimulation to reduce of TNF-? and IL-6 levels on preterm, low birth weight, appropriate to gestational age newborn. This was a randomized controlled trial. Subjects of the study were all preterm newborns with a stable medical condition, birth weight 1,500-2,499 gram, appropriate to gestational age. The study was carried out on October-December 2011, in neonatology ward, Sanglah General Hospital, Vali-Indonesia. The number of cases was 35 subjects and the number of controls was 36 subjects. The examination of TNF-?, IL-6 levels and birth weights before and after massage stimulation were performed on both groups. The level of TNF-? and IL-6 was examined by applying ELISA method. The level of confidence was ? = 0.05. All statistical analysis was performed by computer programme. There was different level of cytokine pro-inflammation TNF-? (p=0.025) and IL-6 (p=0,001) comparing before and after condition massage stimulation. Outcome of body weight were also different at before and after massage stimulation, with p value 0.042. The conclusion of this study is that massage stimulation can reduce the level of TNF-?,   IL-6 and increasing of birth weight on preterm, low birth weight appropriate gestational age newborn. Based on this study, in the future, massage stimulation can be done in newborn with stable medical conditions by parents or trained staffs.
Masalah Adiksi Game Online pada Anak Reza, Muhammad; Sugitha Adnyana, IGAN; Ayu Trisna Windiani, I Gusti; -, Soetjiningsih
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 4 (2016): Adiksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.081 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i4.44

Abstract

Game online adalah game berbasis elektronik dan visual yang menggunakan jaringan internet, yang dapat dimainkan oleh beberapa pemain di lokasi berbeda. Game ini tidak asing lagi di kehidupan masyarakat, dapat dijumpai di rumah, warung internet, konsol, dan gadget. Maraknya game online dapat menyebabkan adiksi pada anak. Adiksi game online dapat menimbulkan kerugian signifikan, yaitu timbulnya sikap dan perilaku kompulsif, agresif, dan acuh pada kegiatan lain. Juga munculnya gejala seperti rasa tak tenang atau gelisah jika hasrat bermain tidak segera terpenuhi. Peran orangtua dalam terapi anak dengan adiksi game online sangat penting. Orangtua wajib membangun komunikasi yang hangat dan terbuka dengan anak; melarang terlalu keras dapat menyebabkan anak melawan dan akan berperilaku makin menyimpang.
HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I PERIODE BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 Ni Putu Anggun Laksmi; IGA Trisna Windiani; I Nyoman Budi Hartawan
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.6 KB)

Abstract

Diare masih tetap potensial berkembang di Indonesia sebagai masalah kesehatan masyarakat. Angka kematian akibat diare cenderung sudah menurun, tetapi kejadian sakit diare, terutama yang menyerang Balita di daerah pedesaan, cenderung masih dominan. Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang analitik untuk mengetahui perilaku berisiko seperti cara memberi makanan pada balita, mencuci tangan, dan memasak air minum sebagai faktor risiko terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sukawati I pada bulan November 2013. Responden dalam penelitian ini adalah ibu balita yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Sukawati I dan telah memberikan persetujuan untuk mengikuti penelitian ini. Responden berjumlah 120 orang jumlah. Responden terbanyak adalah ibu berusia 21-30 tahun (58,3%), pendidikan rendah (47,5%), dan bekerja (51,7%). Prevalensi diare dalam 6 bulan terakhir adalah sebesar  70%. Balita mengalami diare sebesar 76,7% pada ibu yang memberi makan anaknya dengan makpakang, 84,2% pada ibu yang tidak mencuci tangan dengan sabun, dan 84,6% pada ibu yang tidak memasak air sebelum dikonsumsi. Kebiasaan makpakang dengan kejadian diare pada balita tidak ditemukan hubungan yang bermakna (p=0,358 dan ?2 = 0,847). Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita (p=0.001 dan ?2 = 10,44). Memasak air memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita (p=0,015 dan ?2 = 5,877).    
PREVALENS GANGGUAN TIDUR PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS DI POLIKLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH Desak Putu Kunti Wedayanti; I Gusti Ayu Trisna Windiani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.6 KB)

Abstract

Anak-anak dan remaja dengan GPPH mengalami gangguan tidur diperkirakan 25-50%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalens gangguan tidur pada anak dengan GPPH usia 7-12 Tahun dengan menggunakan kuesioner SDSC di Poliklinik Tumbuh Kembang RSUP Sanglah. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni- Oktober 2016 dengan mengisi kuisioner penelitian oleh orang tua dengan consecutive sampling di Poliklinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Responden dalam penelitian ini berjumlah 33 orang dengan mengisi kuisioner penelitian yaitu SDSC versi bahasa Indonesia yang sudah tervalidasi. Prevalens gangguan tidur pada anak dengan GPPH yaitu 22 orang (66,7%). Sebagian besar responden lelaki yaitu 25 orang (75,8%); rata-rata umur 7,73 tahun dengan umur responden yang paling banyak berada pada umur 7 tahun yaitu 20 orang (60,6%); Tingkat pendidikan orang tua sebagian besar pendidikan tinggi (SMA atau Diploma/Sarjana). Sebagian besar responden yang mengalami gangguan tidur memiliki kondisi lingkungan tidur: tidak bising (72,3%); mematikan lampu (59,1%); memiliki TV/Komputer dalam kamar (72,3%); tidak memiliki kebiasaan tidur siang (54,5%); dan memiliki teman tidur/co-sleeping (86,4%). Jenis gangguan tidur yang paling banyak terjadi pada anak dengan GPPH gangguan memulai dan mempertahankan tidur sebesar 72,7%. Kata kunci: Gangguan tidur, Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, Sleep Disturbance Scale for Children
PREVALENS GANGGUAN TIDUR PADA ANAK OBESITAS Desak Putu Gayatri Saraswati Seputra; I Gusti Ayu Trisna Windiani; I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.028 KB)

Abstract

Kejadian obesitas dinyatakan meningkat dua kali pada anak dan empat kali pada remaja dalam tiga puluh tahun terakhir. Obesitas dapat menimbulkan munculnya populasi berisiko baru yaitu gangguan tidur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui prevalens dan jenis gangguan tidur pada anak obesitas. Gangguan tidur ditentukan dengan menggunakan kuisioner Sleep Disorder Scale for Children (SDSC). Penelitian adalah studi potong lintang. Sampel terdiri dari 30 anak usia 7-12 tahun yang telah didiagnosis obesitas. Penelitian dilakukan melalui kunjungan rumah.  Pengisian kuisioner SDSC oleh orang tua dilakukan untuk menilai gangguan tidur pada anak. Prevalens gangguan tidur pada anak obesitas didapatkan sebesar 66,7%. Jenis gangguan tidur yang paling banyak adalah gangguan pernapasan saat tidur (55%). Subjek dengan gangguan tidur lebih banyak berjenis kelamin perempuan (60%) dan berada dalam kelompok usia 12 tahun (55%). Pada subjek dengan gangguan tidur, didapatkan angka yang lebih tinggi untuk variabel ayah dengan tingkat pendidikan tinggi (65%) dan didapatkan angka yang sama untuk variabel Ibu dengan tingkat pendidikan rendah dan tinggi yaitu masing-masing 50%. Berdasarkan karakteristik lingkungan tidur, pada subjek dengan gangguan tidur didapatkan angka yang lebih tinggi untuk variabel tidak bising (85%), mematikan lampu (70%), adanya TV/komputer di kamar tidur (75%), kebiasaan tidur siang (60%), dan adanya teman tidur/co-sleeping (85%). Hasil penelitian menunjukkan prevalens gangguan tidur pada anak dengan obesitas adalah sebesar 66,7%. Jenis gangguan tidur tersering yaitu gangguan pernapasan saat tidur (55%).
PREVALENS KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK SABANA SARI, DENPASAR BARAT Luh Gede Ayu Putri Vebriany Widiaskara; I Gusti Ayu Trisna Windiani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.72 KB)

Abstract

The incidence of general children delayed development is 10 % worldwide. Therefore, early screening on children development is important to detect early delayed development. One example of screening technique that used worldwide is Denver II. Descriptive cross-sectional design was use to determine prevalence of delayed development and influencing factors in Sabana Sari Kindergarten. Sample data was collected by using Denver II skrining tools and questionnaire to children aged 4-6 years old through total sampling technique. From 89 sampels, there are 32 (36%) have normal result, 55 (61,8%) have suspect result, and 2 (2,2%) have untestable result. Based on questionnaire that given to 89 research subject and then analyzed by Chi-square found that education of mother (p= 0.025) give a significant result on Denver II result. From this study can be concluded that most of childrens in Sabana Sari Kindergarten were found had delayed development (61,8%) and only education of mother (p= 0.025) give a significant result on Denver II result.Keywords: delayed development, screening technique, Denver II, influencing factors
HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR Gusti Ayu Teja Devi Megapuspita; I Gusti Ayu Trisna Windiani; I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.99 KB)

Abstract

Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) consists of a pattern that shows signs of persistent inattention and / or impulsive behavior and hyperactivity, which are heavier than they should occur at the age of developmentDAss. Children with ADHD have more physical activity than children without GPPH that affect their nutritional status. The aim of this study was to determine the relationship Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) and nutritional status of children in Growth and Development Clinic Sanglah Hospital. This research method analytical cross-sectional, that taken from the register of children with ADHD in Growth and Development Clinic Sanglah Hospital on January 1, 2014 - August 31, 2016. The results of 120 samples consisting of 48 ADHD children and 72 of non-ADHD children. The relationships of ADHD with normal and abnormal nutritional status is significant (PR: 0.5, 95% CI : 0.26; 0.97, p = 0.028), thin and normal nutritional status are also significant (PR: 0.2, 95% CI : 0.48; 0.835, p = 0.001), whereas the obese and normal nutritional status was not significant (PR: 0.875, 95% CI : 0.37; 2.06, p = 0.759). The conclusions of this study there is a significant relationship between ADHD and nutritional status (p = 0.028), where the prevalence of abnormal nutritional status in the children with ADHD is half lower than the children in non-ADHD group. Keywords: attention deficit and hyperactivity disorders, nutritional status, malnutrition, overweight.
KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM 2013 Hendrikus Gede Surya Adhi Putra; I Gusti Ayu Trisna Windiani
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.212 KB)

Abstract

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 dan 1997 melaporkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya di bawah 6 bulan baru mencapai 47% dan 52%. Angka ini jauh dari target yang harus dicapai dalam Repelita VI yaitu sebesar 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui dengan bayi berumur 6 bulan sampai dengan 24 bulan di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem tahun 2013. Metode rancangan penelitian ini adalah cross-sectional dekriptif, besar sampel 40, dengan teknik total sampling. Subyek penelitian berasal dari wilayah Desa Sidemen dan dipilih ibu menyusui yang memiliki bayi berumur 6 bulan sampai dengan 24 bulan. Sebagian besar responden berumur antara 20-29 tahun (75%), tingkat pendidikan sebagian besar SMA (45%), lebih dari setengah responden tidak bekerja (62,5%) dengan pendapatan sebagian besar kurang dari Upah Minimum Regional (UMR). Tingkat pengetahuan responden sebagian besar baik (52.5%), sebagian besar responden bersikap negatif (65%). Perilaku non-ASI eksklusif lebih banyak ditemukan pada pengetahuan yang kurang (56,2%) dan sikap yang negatif (71,2%). Kurangnya pengetahuan mengenai pojok laktasi lebih mendominasi (75%) dan tidak ada pojok laktasi yang tersedia. Perilaku non-ASI eksklusif lebih banyak ditemukan pada pengetahuan pojok laktasi kurang. Sebagian besar responden pernah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI eksklusif (65%), penyuluhan dilakukan lebih banyak oleh dokter (40%), dan mendapatkan penyuluhan kebanyakan > 6 bulan yang lalu (40%). Perilaku non-ASI eksklusif lebih banyak ditemukan pada ibu yang pernah mendapat penyuluhan. Secara keseluruahan perilaku non-ASI eksklusif masih mendominasi (80%).  
PREVALENS DAN GAMBARAN KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK DI POLIKLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK RSUP SANGLAH Ricky Theddy; I Gusti Ayu Trisna Windiani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i2.P15

Abstract

Keterlambatan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Keterlambatan perkembangan dapat dideteksi melalui skrining perkembangan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalens keterlambatan perkembangan anak di poliklinik tumbuh kembang anak RSUP Sanglah Denpasar. Desain penelitian menggunakan potong selama tahun 2014. Subjek penelitian adalah anak yang berusia kurang atau sama dengan 6 tahun. Skrining perkembangan menggunakan Denver II. Pada hasil penelitian dari 123 anak didapatkan prevalens keterlambatan perkembangan anak 41,5% terdiri atas 31 (25,2%) lelaki dan 20 (16,3%) perempuan, paling banyak pada usia 36-72 bulan. Proporsi anak berdasarkan berat badan lahir yang terbanyak 2500 - 4000 gram (90,2%). Status Gizi gizi normal 75 anak (61,0%) dan lingkar kepala normosefali 110 anak (89,4%). Berdasarkan jumlah anak, sebagian besar memiliki satu sampai dua anak (64,2%). Pendidikan terakhir orang tua terbanyak pada tamat SMA (52,0%) dan yang masih bekerja (91,1%). Dapat disimpulkan bahwa prevalens keterlambatan perkembangan anak di poliklinik tumbuh kembang anak RSUP Sanglah sebesar 41,5%, sebagian besar pada usia 36-72 bulan. Kata kunci: prevalens, keterlambatan perkembangan, Denver II
Co-Authors Abadi, Dewa Ayu Ketut Sri Adnyana, I Gusti Agung Ngurah Sugitha Agung Ngurah Sugitha Adnyana, I Gusti Anak Agung Ayu Windi Antari and R. Kusnandi Ardani, I Gusti Ayu Indah Ayu Indah Ardani, I Gusti Ayu Setyorini Mestika Mayangsari Budi Santoso Adji Desak Putu Gayatri Saraswati Seputra Desak Putu Kunti Wedayanti Desak Putu Yulita Kurniati Dewa Ayu Dini Primashanti Dewa Ayu Ketut Sri Abadi Dewa Nyoman Wirawan Dewa Nyoman Wirawan, Dewa Nyoman Dewi, Ni Nyoman Gita Kharisma Djauhar Ismail Dyah Ekowati Eka Gunawijaya Ekawaty Lutfia Haksari Ekowati, Dyah Gusti Ayu Teja Devi Megapuspita Hapsari, Ida Ayu Nyoman Dian Permana Hendra Salim Hendrikus Gede Surya Adhi Putra I Gde Raka Widiana I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana I Gusti Ayu Endah Ardjana I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi I Gusti Istri Agung Widnyani I Gusti Lanang Sidiartha I Gusti Ngurah Sanjaya Putra I Made Arimbawa I Nyoman Budi Hartawan I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Wayan Gede Artawan Eka Putra I Wayan Gede Artawan Eka Putra, I Wayan Gede Artawan Eka I Wayan Gustawan Ida Bagus Putu Alit Ida Bagus Subanda Julitasari S Kadek Apik Lestari, Kadek Apik Khrispina Owa Khrispina Owa Komang Ayu Kartika Sari Kurniasih Widayati Lie Affendi Kartikahadi Luh Gede Ayu Putri Vebriany Widiaskara Luh Kadek Pande Ary Susilawati Luh Putu Rihayani Budi Luh Seri Ani Made Ardinata Made Supartha Maharini, Kadek Mei Neni Sitaresmi Muhammad Reza Muhammad Reza Muliawati, Ni Kadek NEGARA, NI WAYAN WIRAYANTI PUTRI Ni Kadek Muliawati Ni Nyoman Ayuk Widiani Ni Nyoman Sukarti Ni Putu Anggun Laksmi Ni Putu Siadi Purniti Ni Putu Veny Kartika Yantie, Ni Putu Veny Kartika Ni Rai Sintarini Novilia Sjafri Bachtiar PITIKA ASPR Pratiwi, Ni Luh Putu Sukma Putu Anindia Sekarningrum Putu Dian Savitri Irawan Putu Junara Putra Putu Vivi Paryati Ricky Theddy Rini Mulia Sari S. Soetjiningsih, S. S. Sotjiningsih SAK Indriyani Sawitri, Anak Agung Sagung Soetjiningsih - Soetjiningsih - Soetjiningsih - Soetjiningsih Soetjiningsih . Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Soetjiningsih Sri Maya Suwandi, Nyoman Defriyana Tristina Wardani TULUS, ANGELINA Widayati, Kurniasih Widiani, Ni Nyoman Ayuk Wiradharma Wiradharma Yuliani Yuliani Yuliani