Kondisi jalan yang sempit, klasifikasi jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten yang kurang seimbang, tata guna lahan, pemilihan moda angkutan pribadi yang meningkat, waktu tempuh yang lama dan jarak dari desa ke daerah perkotaan yang jauh. Jumlah jaringan jalan yang minim, kondisi topografi yang berbukit, jalan yang sempit, menyebabkan konektivitas jaringan jalan yang mendukung mobilitas kendaraan dalam membantu pergerakan masyarakat memiliki tingkat pelayanan yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji konektivitas jaringan jalan yang meliputi jumlah jaringan jalan dan Panjang jalan dan hubungannya dengan peningkatan kendaraan di Wilayah Kabupaten Sikka Provinsi NTT dari tahun 2018 -2023 yang disesuaikan dengan kondisi eksisting lokasi penelitian. Analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linear untuk mendapatkan hubungan antara variabel independen yaitu jumlah jaringan jalan dan jumlah kendaraan sebagai variabel dependen di wilayah Kabupaten Sikka dari tahun 2018-2023. Hasil penelitian menunjukan konektivitas jaringan jalan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan peningkatan jumlah kendaraan dengan nilai korelasi 0,978 dan konektivitas jaringan jalan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah kendaraan dengan nilai signifikansi 0,009. Rekomendasi bagi pemerintah setempat agar dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan baik di pusat kota maupun di daerah-daerah pelosok sehingga dapat meningkatkan konektivitas jaringan jalan di Kabupaten Sikka.
Copyrights © 2024