Penelitian ini membahas faktor-faktor yang menyebabkan poligami di Kabupaten Subang, dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Berdasarkan analisis, poligami dilakukan karena berbagai alasan, seperti jarak dengan istri yang jauh, tidak terpenuhinya nafkah lahir dan batin, serta upaya menghindari perbuatan tidak bermoral. Dari sudut pandang hirarki kebutuhan Abraham Maslow, poligami dipandang sebagai langkah darurat untuk memenuhi kebutuhan individu. Namun, jika tidak dilakukan sesuai aturan, poligami dapat menimbulkan dampak negatif. Penelitian juga mencatat lemahnya efektivitas regulasi poligami dalam UU Perkawinan, yang disebabkan oleh tidak adanya sanksi tegas, kelemahan administrasi, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menaati aturan agama dan hukum. Hasil ini menunjukkan perlunya peningkatan edukasi dan pengawasan pemerintah, terutama dalam pelaksanaan kursus calon pengantin, untuk meminimalisir penyimpangan dalam praktik poligami.
Copyrights © 2024