Waduk Penjalin terletak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang secara umum banyak dimanfaatkan untuk irigasi, pariwisata, dan sebagai sarana perikanan tangkap. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tumbuhan gulma yang mudah ditemukan di permukaan perairan Waduk Penjalin, di mana sebagian tubuhnya terendam di dalam air. Eceng gondok dapat menjadi substrat bagi tempat hidupnya mikroalga atau yang disebut sebagai mikroalga epifit. Keberadaan mikroalga epifit pada eceng gondok dapat dijadikan sebagai indikator kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas mikroalga epifit yang melekat pada eceng gondok, termasuk nilai kelimpahan, keanekaragaman, serta dominansinya. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2022. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling dengan pengambilan sampel dari lima stasiun yang berbeda. Mikroalga epifit dari kelas Bacillariophyceae paling banyak ditemukan dengan total kelimpahan 60.367 ind/cm² (46%). Genera yang ditemukan meliputi Gomphonema, Peridinium, Staurastrum, Navicula, Pediastrum, Aulacoseira, Pachus, Ulothrix, Botryococcus, dan Synedra menunjukkan bahwa perairan Waduk Penjalin telah mengalami eutrofikasi. Indeks eanekaragaman berkisar antara 1,03-1,88 dan indeks dominasi berkisar antara 0,19-0,30. Nilai tersebut juga menunjukkan bahwa perairan Waduk Penjalin telah mengalami pencemaran bahan organik pada tingkat sedang. Oleh karena itu perlu adanya upaya pencegahan agar eutrofikasi yang terjadi tidak semakin tinggi dan memperburuk kondisi Waduk Penjalin.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024