Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Struktur Komunitas Mikroalga Epifit yang Melekat Pada Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Di Waduk Penjalin Samudra, Sesilia Rani; Dwiana, Islita Alis; Meinita, Maria Dyah Nur; Soeprobowati, Tri Retnaningsih
MAIYAH Vol 3 No 4 (2024): Maiyah : Vol. 3 No. 4 Desember 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2024.3.4.13771

Abstract

Waduk Penjalin terletak di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang secara umum banyak dimanfaatkan untuk irigasi, pariwisata, dan sebagai sarana perikanan tangkap. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tumbuhan gulma yang mudah ditemukan di permukaan perairan Waduk Penjalin, di mana sebagian tubuhnya terendam di dalam air. Eceng gondok dapat menjadi substrat bagi tempat hidupnya mikroalga atau yang disebut sebagai mikroalga epifit. Keberadaan mikroalga epifit pada eceng gondok dapat dijadikan sebagai indikator kualitas perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas mikroalga epifit yang melekat pada eceng gondok, termasuk nilai kelimpahan, keanekaragaman, serta dominansinya. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2022. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling dengan pengambilan sampel dari lima stasiun yang berbeda. Mikroalga epifit dari kelas Bacillariophyceae paling banyak ditemukan dengan total kelimpahan 60.367 ind/cm² (46%). Genera yang ditemukan meliputi Gomphonema, Peridinium, Staurastrum, Navicula, Pediastrum, Aulacoseira, Pachus, Ulothrix, Botryococcus, dan Synedra menunjukkan bahwa perairan Waduk Penjalin telah mengalami eutrofikasi. Indeks eanekaragaman berkisar antara 1,03-1,88 dan indeks dominasi berkisar antara 0,19-0,30. Nilai tersebut juga menunjukkan bahwa perairan Waduk Penjalin telah mengalami pencemaran bahan organik pada tingkat sedang. Oleh karena itu perlu adanya upaya pencegahan agar eutrofikasi yang terjadi tidak semakin tinggi dan memperburuk kondisi Waduk Penjalin.
Penerapan Teknologi Pewarnaan Batik dalam Upaya Peningkatan Produksi dan Diversifikasi Produk Batik Banyumas Palupi, Mustika; Meinita, Maria Dyah Nur; Fitriadi, Ren; Wijaya, Rudy; Dadiono, Muh Sulaiman; Pratama, Paksi Yudha
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i1.9992

Abstract

Banyumas memiliki kerajinan produksi batik yang sangat menjanjikan dan mulai dikenal di pasar nasional. Tercatat darah penghasil batik di Banyumas terdiri di daerah Sokaraja, Meruyung, Kebasen dan Purwokerto. Pengrajin batik rumahan tersebut menjual batiknya ketempat pemasaran yang berada dibawah UKM Batik Blakasutha, Banyumas. Tujuan kegiatan ini adalah penanggulangan dan pengurangan produksi limbah produksi batik. Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pendekatan Particiatory Action Learning System (PALA). Pendekatan ini dimaksudkan agar mitra sasaran dapat saling terbuka dan berbagi cerita tentang permasalahan serta harapan pada usaha kelompok yang dijalaninya. dalam upaya untuk meminimalisir dan/atau menangani permasalahan yang dihadapi mitra, maka dilakukan rangkaian kegiatan yang meliputi: Survey pendahuluan dan identifikasi permasalahan, Kegitan pendampingan dan pembinaan, Pelatihan dan pendampingan pembuatan pewarnaan alami menggunakan tanaman indigofera. Pelaksanaan pengabdian dilakukan pada bulan Maret-September 2021. Pengabdian ini menghasilkan peningkatan pengetahuan tentang penggunaan pewarnaan alami untuk batik serta diversifikasi motif/pola batik ikan. Program pengabdian ini juga membantu dalam pemasaran produksi batik.
PELATIHAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN IKAN BAGI KADER PKK DESA KUTALIMAN, BANYUMAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT Samudra, Sesilia Rani; Sanjayasari, Dyahruri; Meinita, Maria Dyah Nur
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1281

Abstract

Desa Kutaliman menjadi salah satu dari 25 desa miskin ekstrim di Kabupaten Banyumas. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Desa Kutaliman sedang menjalankan program ketahanan pangan desa yang bersumber dari hewani. Potensi perikanan Desa Kutaliman melimpah, namun pemanfaatannya belum maksimal. Sejauh ini belum pernah ada pelatihan keterampilan usaha bagi kader PKK untuk mengelola hasil perikanan desa, yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pendampingan keterampilan berwirausaha Kader PKK Desa Kutaliman melalui pelatihan diversifikasi olahan ikan air tawar. Hasil pelatihan diharapkan dapat menjadi ide berwirausaha dan meningkatkan perekonomian warga. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dilakukan dengan mempraktekkan secara langsung pembuatan nugget dan bakso ikan. Di akhir kegiatan, peserta juga diminta untuk mengisi kuisioner uji kesukaan (hedonik). Hasil dari kegiatan pelatihan ini yaitu meningkatkan keterampilan serta pengetahuan kader PKK dalam melakukan pengolahan produk perikanan agar memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat menjadi salah satu peluang untuk berwirausaha. Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa seluruh peserta menyukai nugget dan bakso ikan meliputi aroma, penampilan, rasa, dan tekstur. Kader PKK yang menjadi peserta pelatihan mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat menjadi ide usaha untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga. Seluruh rangkaian kegiatan diterima dengan antusias oleh peserta. Pelatihan ini memberikan ide usaha skala rumah tangga dengan memanfaatkan potensi ikan air tawar di Desa Kutaliman.
Optimization of Secondary Metabolite Production in the Sponge Associated Bacterium Roseivirga sp. PAP.19 Using the OSMAC Approach Pradani, Andin Syamsi; Harwoko, Harwoko; Meinita, Maria Dyah Nur; Riviani, Riviani; Mettal, Ute; Riyanti
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 2025: IN PRESS ISSUE (JUST ACCEPTED MANUSCRIPT, 2025)
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Graphical Abstract  Highlight Research Compounds produced by Roseivirga PAP.19 bacteria have potential as antimicrobials. The OSMAC approach was used successfully to activate BGCs of Roseivirga PAP.19. The use of medium in bacterial culture affects the secondary metabolites produced by Roseivirga PAP.19 bacteria. Bacteria cultured in A1Bfe+C medium produced more secondary metabolites compared to the other medium. The different incubation times during culture affect the amount of secondary metabolite compounds produced.   Abstract Marine sponge-associated bacteria are a rich source of bioactive metabolites. The biochemical interaction between bacteria and sponges enables symbiotic bacteria to produce metabolites similar to those of their host. Metabolite extracts from symbiotic bacteria contain bioactive compounds with cytotoxic, antiviral, and antimicrobial properties. There is an urgent need for new antimicrobial agents due to the increasing resistance to existing drugs. This study aims to optimize the medium and incubation time of secondary metabolites produced by the symbiotic bacteria of the sponge Roseivirga sp. PAP.19. To stimulate biosynthesis of silent gene clusters, the One Strain Many Compounds (OSMAC) approach was used. Bacteria were cultured in various media and at different incubation times. This has the potential to increase the production of secondary metabolites. Secondary metabolites were analyzed using LC-HRMS. The potential of these metabolites as antimicrobial agents was subsequently evaluated. Results showed six compounds with antimicrobial potential. Notably, the A1BFe+C medium produced more bioactive compounds than the other medium, and the highest compound production occurred on day 4. These findings suggest that optimizing culture conditions using the OSMAC approach can enhance the yield of potentially valuable antimicrobial secondary metabolites from symbiotic bacteria, which may contribute to the discovery of new antimicrobial agents.