Pendahuluan: Pola pemberian makan merupakan perilaku atau pola asuh orang tua dalam memberikan makanan kepada anak-anak, terutama balita. Pola ini mencakup jenis makanan, jumlah makanan, serta frekuensi pemberian makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal. Stunting atau pendek merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi 0-11 bulan dan anak balita 12-59 bulan, di mana tinggi badan balita di bawah standart pertumbuhan yang ditetapkan oleh WHO (TB/U < -2SD). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 1-5 tahun di RW 2 Desa Tegaron Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Metodologi: Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun, dengan tehnik simple random sampling didapatkan sampel sebanyak 46 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola pemberian makan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian stunting. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan stunting diukur berdasarkan tinggi badan. Data dianalisis menggunakan uji fisheer exact dengan signifikansi α=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 43 responden (93,5%) memiliki pola pemberian makan tepat dan balita stunting sebanyak 13 responden (28,3%). Diskusi: Dari hasil uji fisher exact menunjukkan bahwa p>α yaitu 0,840>0,05, sehingga tidak ada hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting. Meskipun hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan, akan tetapi meningkatkan dan mempertahankan kualitas nutrisi bagi balita diperlukan program pelatihan dan edukasi bagi orang tua tentang pola pemberian makan balita.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024