Waduk Cirata merupakan salah satu waduk di Jawa Barat yang memiliki perkembangan pesat keramba jaring apung (KJA). Hal itu dibuktikkan dengan jumlah KJA yang terus mengalami peningkatan hingga 94.402 petak pada tahun 2021. Jumlah KJA tersebut sudah melampaui ketentuan SK Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2002 mengenai batas maksimum petak KJA. Banyaknya jumlah petakan KJA berpotensi menghasilkan limbah total-P dan total-N dari sisa pakan dan limbah metabolik ikan. Tingginya konsentrasi kedua senyawa tersebut di perairan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kematian masal pada ikan dan penurunan kualitas air. Maka dari itu, dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh sebaran KJA terhadap nilai total-P dan total-N di Waduk Cirata melalui pengolahan data sekunder di Command Center Satgas PPK DAS Citarum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran KJA memberikan pengaruh terhadap distribusi nilai total-P dan total-N. Hal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan asumsi bahwa setiap satu petak KJA menyumbang 0,17857 mg/L/hari total-P dan 4,32 mg/L/hari total-N. Sedangkan berdasarkan data hasil sampling yang dilakukan dibeberapa titik lokasi, nilai total-P dan total-N yang diperoleh lebih besar dibandingkan perhitungan asumsi. Kondisi tersebut, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arah aliran arus, kualitas sumber masukan air, topografi kedalaman, dan karakteristrik masing-masing senyawa. Kata kunci: Keramba jaring apung; Total-N; Total-P;Waduk
Copyrights © 2024