Sampah selalu menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian khusus, terutama di Indonesia, karena jumlahnya melebihi kapasitas pengolahan dan berdampak buruk terhadap lingkungan. Kota Malang menduduki peringkat kedua dengan masalah timbunan sampah Plastik dan data peningkatan jumlah sampah terus bertambah setiap tahunnya. Sampah kerap kali dikaitkan dengan persepsi negatif masyarakat seperti bau yang mengganggu, visual yang tidak nyaman, sumber penyakit, serta kurang bermanfaat. Melalui pendekatan arsitektur multi sensori, persepsi negatif tersebut dapat diatasi dengan menciptakan fasilitas edukasi pengelolaan sampah yang dapat memberikan kesan mendalam, interaktif, dan berkesan bagi pengunjung. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah Concept Based Framework dengan berfokus pada Reuse dan Recycle material anorganik berbasis sensori. Dengan demikian, perancangan ini mampu membantu masyarakat dalam pemahaman mengenai pengelolaan sampah dengan lebih baik, serta mengubah persepsi negatif masyarakat mengenai sampah melalui pendekatan multisensori dengan penerapan reuse dan recycle material.
Copyrights © 2024