Sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling di gemari oleh semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Banyaknya peminat sepak bola juga tidak lepas dari kerusuhan yang dapat terjadi, terlebih di dalam bangunan yang berisi hingga puluhan ribu orang. Seperti yang terjadi pada Oktober 2022 lalu, yaitu terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan hingga 135 orang. Hal ini dapat terjadi jika stadion tidak mampu mengakomodasi kebutuhan pengguna beserta perilakunya, maka dari itu sebuah stadion harus memiliki sistem pencegahan perilaku anarkisme. Kerusuhan dapat terjadi karena penonton dapat saling bertemu serta dapat turun ke area lapangan, sehingga sirkulasi dari penonton harus dibuat tidak mampu bertemu satu sama lain dari masuk stadion, menonton pertandingan, hingga keluar dari area stadion. Pemisahan tersebut menggunakan metode “force based-framework” yang mengutamakan fungsi dan mengakhirkan bentuk, sehingga dari metode tersebut dapat terealisasikan bahwa dengan pendekatan perilaku, maka stadion yang dirancang memiliki “landscape” dengan arah sirkulasi yang mampu memisahkan semua jenis pengguna stadion dan dapat mencegah perilaku anarkisme.
Copyrights © 2024