Dengan keterbatasan lahan di kawasan perkotaan yang semakin meningkat dan tingginya potensi radiasi matahari di Malang perkotaan, integrasi teknologi canggih dalam desain bangunan menjadi krusial untuk mencapai efisiensi energi dan keberlanjutan. Perancangan ini mengevaluasi penerapan metodologi force-based dan teknologi pintar pada bangunan mid-rise di Kecamatan Lowokwaru, yang dirancang sebagai hunian vertikal dengan tema arsitektur berkelanjutan. Perancangan ini menganalisis tiga bangunan yang telah menerapkan teknologi manajemen otomatis dan perangkat IoT. Pendekatan force-based digunakan untuk menganalisis distribusi gaya eksternal pada struktur, seperti beban mati, beban hidup, angin, dan gempa, guna memastikan stabilitas dan keamanan bangunan. Hasil Perancangan menunjukkan bahwa penerapan teknologi pintar dan pendekatan force-based dapat meningkatkan efisiensi energi, mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan respons bangunan terhadap gaya eksternal dan kebutuhan penghuni. Implementasi hunian vertikal ini sangat relevan di Malang perkotaan, di mana keterbatasan lahan menjadi tantangan utama, berbeda dengan Malang Kabupaten yang masih memiliki lahan lebih luas. Perancangan ini memberikan wawasan penting tentang peran teknologi dan metodologi force-based dalam mendukung arsitektur berkelanjutan dan menghadapi tantangan urbanisasi di kawasan perkotaan seperti Malang.
Copyrights © 2024