Penelitian ini mengambil studi kasus timbunan random pada Proyek Bendungan Jragung Paket I, Jawa Tengah. Pada paket I, pekerjaan berfokus pada galian, timbunan, penghamparan dan pemadatan, dimana setiap pekerjaan membutuhkan penggunaan alat berat. Penggunaan alat berat tidak langsung membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, akan tetapi terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan untuk membentuk suatu kombinasi alat berat yang efisien, seperti ketergantungan produktivitas masing-masing alat berat dan kondisi lapangan. Oleh karena itu perlu ditentukan suatu rangkaian kombinasi alat berat yang optimum. Kombinasi alat berat yang optimum berimplikasi pada tercapainya biaya total alat berat yang optimum atau dalam kasus ini termurah. Metode yang digunakan untuk mendapat suatu rangkaian kombinasi yang optimum dalam penelitian ini adalah metode Riset Operasi, dimana di dalamnya terdiri dari metode Program Dinamik, Program Linier, dan Program Bilangan Bulat. Jumlah tipe alat berat yang tersedia untuk dijadikan rangkaian kombinasi antara lain 4 tipe excavator, 4 tipe dump truck, 4 tipe bulldozer, dan 2 tipe vibratory roller. Dimana untuk tiap tipe dari alat berat tersebut dihitung angka produktivitas per jamnya, dan biaya alat per alat per jamnya, kemudian dari tiap tipe alat dibuat jalur kombinasi yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama terdiri dari 4 tipe excavator, tahap kedua terdiri dari 4 tipe dump truck, tahap ketiga terdiri dari 4 tipe bulldozer, dan tahap keempat terdiri dari 2 tipe vibratory roller. Lalu dengan metode Riset Operasi yang disusun berdasarkan batasan permasalahan di lapangan, dicari jalur kombinasi mana yang paling optimum. Hasil dari perhitungan Riset Operasi diperoleh kombinasi alat excavator Komatsu PC 200 (excavator tipe 4) sejumlah 4 unit, dump truck Hino FM 260 TI (dump truck tipe 3) sejumlah 26 unit, bulldozer Komatsu D65P-12 (bulldozer tipe 3) sejumlah 2 unit, vibratory Roller Bomag BW 211D-40 (vibratory roller tipe 2) sejumlah 3 unit, dimana tipe alat berat yang terpilih merupakan suatu rangkaian tipe alat yang paling optimum. Dari keempat kombinasi alat berat tersebut dihasilkan biaya penggunaan alat berat paling optimum senilai Rp 23.460.100,054 per jam.
Copyrights © 2024