Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perencanaan Dinding Penahan Tanah Menggunakan Soldier Pile (Studi Kasus Rumah Sakit Bhakti Bunda Malang) Ella Candrawati; Eko Andi Suryo; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pembangunan RS. Bhakti Bunda Malang terletak pada tepi Sungai Brantas yang memiliki elevasi muka air dan permukaan tanah yang berbeda, sehingga perlu diberikan dinding penahan tanah berupa soldier pile pada lereng. Analisis perencanaan yang akan dilakukan meliputi perhitungan pembebanan, stabilitas tanah sebelum diberi perkuatan dan setelah diberi perkuatan, tekanan tanah lateral, dimensi dan panjang soldier pile. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain Soldier Pile yang dapat menahan kelongsoran pada lereng rumah sakit. Oleh sebab itu dibutuhkan data tanah yang lengkap agar bisa di gunakan sebagai dasaran dalam mendesain soldier pile. Hasil dari perancanaan soldier pile didapatkan nilai stabilitas tanah dengan beban sebesar 26,9 kN/m2 nilai SF sebesar 0,0342. Pada perhitungan tanah lateral diperoleh nilai kedalaman pemancangan yaitu 8,375 m dimulai dari lapis keempat, sehingga total Panjang soldier pile 24 m. Direncanakan diameter soldier pile sebesar 80 cm dengan diameter tulangan utama 22 mm dan diameter sengkang 16 mm. Stabilitas lereng setelah diberi perkuatan soldier pile menjadi 3,553. Kata Kunci : Tekanan Lateral Tanah, Soldier Pile, Plaxis 2D, Faktor Keamanan (SF)
Pengaruh Waktu Injeksi dan Pemeraman terhadap Nilai Kuat Geser, CBR, dan Potensi Pengembangan pada Perbaikan Tanah Lempung Ekspansif Muhammad Taufani Satriagung; Arief Rachmansyah; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cassagrande (1939) membuktikan bahwa elektrokinetik dapat diterapkan pada tanah yang memiliki butir halus dengan kadar air tinggi, penerapan elektrokinetik mampu meningkatkan teganan efektif dengan menurunkan tekanan air pori pada tanah. Hal ini menjadikan elektrokinetik banyak digunakan sebagai metode perbaikan tanah berbutir halus. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki tanah ekspansif dan mengetahui pengaruh waktu injeksi dan pemeraman terhadap nilai kuat geser, CBR, dan potensi pengembangan pada perbaikan tanah ekspansif menggunakan metode injeksi elektrokimia. Metode injeksi elektrokimia merupakan metode perbaikan tanah yang menanfaatkan fenomena elektroosmosis atau aliran yang terjadi pada material padat akibat adanya perbedaan tegangan listrik yang diberikan pada tanah. Pada penelitian ini, dilakukan injeksi larutan kimia CaCl2 dengan konsentrasi 10% dan tegangan listrik sebesar 18 volt dengan variasi waktu injeksi selama 6,9, dan 12 hari serta melalui masa pemeraman dengan variasi 7, 10, dan 14 hari. Injeksi dilakukan pada sampel tanah dengan dimensi 150x150x400 milimeter. Pada penelitian ini diketahui bahwa dengan adanya variasi perbedaan waktu injeksi dan pemeraman diperoleh bahwa nilai kuat geser tertinggi terjadi pada sampel dengan waktu injeksi 9 hari dan pemeraman 10 hari dengan nilai kuat geser sebelumnya sebesar 3.07 kN/m2 menjadi 28.9 kN/m2. Lalu nilai CBR kondisi terdendam tertinggi diperoleh pada sampel dengan waktu injeksi 10 hari dan pemeraman selama 14 hari yang sebelumnya sebesar 0.0093% menjadi 2.8% pada penetrasi 0.1’ dan pada penetrasi 0.2’ dengan nilai awal sebsar 6.8% menjadi 14.3%. Sedangkam nilai perbahan potensi pengembangan tertinggi dengan nilai awal 5.8% menjadi 0.1% terjadi pada 2 sampel. Sampel pertama dengan variasi waktu injeksi 6 hari dan pemeraman selama 7 hari, dan sampel kedua dengan variasi 12 hari waktu injeksi dan 7 hari waktu pemeraman. Kata kunci: injeksi elektrokimia, larutan CaCl2, lempung ekspansif, kuat geser, CBR, potensi pengembangan
Pengaruh Konsentrasi Larutan dan Voltase terhadap Potensi Pengembangan dan Kuat Geser pada Proses Perbaikan Tanah Ekspansif dengan Metode Injeksi Larutan Kalsium Klorida (CaCl2) Muhammad Royhan Ferdiansyah; Arief Rachmansyah; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Indonesia baru-baru ini sedang mengalami peningkatan yang pesat. Para kontraktor kadang terpaksa harus melakukan proyek konstruksi diatas tanah dengan kualitas yang kurang baik. Salah satunya ialah tanah ekspansif, yaitu tanah yang cenderung mengalami pembengkakan ketika terpapar air dan penyusutan ketika kehilangan air. Cassagrande (1939) membuktikan bahwa elektrokinetik dapat diterapkan pada tanah yang memiliki butir halus dengan kadar air tinggi. Penerapan elektrokinetik mampu meningkatkan tegangan efektif dengan menurunkan tekanan air pori pada tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki tanah ekspansif dan mengetahui pengaruh konsentrasi larutan dan voltase terhadap nilai kuat geser dan potensi pengembangan pada perbaikan tanah ekspansif menggunakan metode injeksi elektrokimia. Pada penelitian ini, dilakukan injeksi larutan kimia kalsium klorida (CaCl2) dengan variasi konsentrasi larutan sebesar 5%, 10%, 15% dan variasi voltase sebesar 15 volt,18 volt, dan 24 volt. Proses injeksi dilakukan selama 6 hari. Setelah itu, dilanjutkan dengan masa pemeraman selama 10 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari variasi konsentrasi larutan dan voltase. Nilai kuat geser tertinggi terjadi pada sampel dengan variasi konsentrasi larutan kalsium klorida (CaCl2) sebesar 15% dan variasi voltase sebesar 24 volt, dengan nilai kuat geser sebelumnya sebesar 3.07 kN/m2 menjadi 10.2 kN/m2. Sedangkan nilai penurunan potensi pengembangan terbesar terjadi pada sampel dengan variasi konsentrasi larutan kalsium klorida (CaCl2) sebesar 15% dan variasi voltase sebesar 18 volt, dengan nilai potensi pengembangan sebelumnya 6.48% menjadi 0.01%. Kata Kunci: injeksi elektrokimia, larutan CaCl2, lempung ekspansif, kuat geser, potensi pengembangan
ANALISIS STABILITAS PERKUATAN DINDING PENAHAN TANAH TIPE CORRUGATED CONCRETE SHEET PILE PADA SUNGAI BANGER DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI FINITE ELEMENT METHOD 2 DIMENSI Fauhan Kasyfi; Yulvi Zaika; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukaan daratan yang lebih rendah dan material erosi dari hulu menyebabkan meluapnya air sungai kedaratan yang berakibat pada tergenangnya pemukiman di wilayah sekitar sungai. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan dinding penahan tanah tipe corrugated concrete sheet pile agar tidak terjadi keruntuhan saat kondisi muka air banjir dan muka air kritis menggunakan pendekatan numerik berupa metode elemen hingga/finite element method (FEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa masing-masing kondisi sudah memenuhi angka keamanan yang diijinkan, akan tetapi dalam kondisi perkuatan CCSP dan pembebanan dalam muka air kritis terjadi keruntuhan sehingga ditentukan angka keamanan tergolong aman saat elevasi muka air -0,5 meter dengan pembebanan 50 kN/m2 atau jika dalam keadaan muka air kritis dengan beban maksimal yang terjadi sebesar 4 kN/m2. Kata Kunci: stabilitas, angka keamanan, corrugated concrete sheet pile, FEM, sungai banger.
Pengaruh Karakteristik Tanah Lunak akibat Inklusi Limbah Sisa Bangunan dan Geofoam yang Terbungkus Geosintetik Fatwa Ikhlasul Amal; Yulvi Zaika; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia saat ini sedang mempercepat kemajuan pembangunan infrastruktur, yaitu berfokus pada infrastruktur transportasi. Proyek infrastruktur transportasi yang sedang berlangsung di Jawa Timur adalah pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, yang menjadi penghubung antara Gempol, Sidoarjo, dan Kota Pasuruan. Namun demikian, pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan menghadapi masalah karena adanya tanah lunak dengan sifat negatif di sekitarnya. Vertikal drain merupakan teknik yang sering dimanfaatkan dalam perbaikan tanah lunak untuk mempercepat tahap konsolidasi. Penggunaan material penyusun untuk drainase vertikal cukup relatif mahal dan susah untuk dibuatnya. Untuk itu perlu dilakukan percobaaan untuk menggunakan stone column yang berasal dari bahan limbah spesi. Limbah spesi yang telah rusak tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan agar mengurangi limbah yang ada. Selain menggunakan limbah bongkaran sisa konstruksi, penelitian kali ini juga menggunakan geofoam. Oleh karena itu, perlu adanya eksperimen mengenai dampak jarak dan diameter drainase vertikal dengan isi limbah spesi dan geofoam terhadap waktu, penurunan, tegangan, dan regangan yang terjadi. Penelitian ini menyajikan sifat fisik dan mekanik tanah lunak yang diperoleh dari sampel yang diambil dari jalan tol Gempol-Pasuruan. Sampel-sampel tersebut meliputi tanah lempung lunak, inti kolom granular dari bahan limbah bangunan spesi, dan geofoam. Sampel-sampel ini digunakan untuk memfasilitasi proses konsolidasi dan membandingkan penurunan, tegangan, dan regangan di antara variasi yang berbeda. Selain itu, hasil penelitian ini juga mempertimbangkan data penurunan di laboratorium. Berdasarkan data hasil penelitian, terlihat bahwa penerapan drainase vertikal dapat mempercepat proses penurunan konsolidasi hingga mencapai 90%. Efek ini lebih terasa pada tanah skala laboratorium dengan diameter dan jarak drainase vertikal yang bervariasi dibandingkan dengan tanah tanpa drainase vertikal. Kata Kunci: tanah lunak, drainase vertikal, konsolidasi
Analisis Stabilitas Timbunan Sampah akibat Pengaruh Air Hujan dengan Menggunakan Metode Limit Equilibrium Eric Ramadhani Asharil Putra; Arief Rachmansyah; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan populasi, terutama di daerah perkotaan, menyebabkan lonjakan volume limbah padat permukiman. Pengelolaan sampah di tempat penampungan akhir (TPA) seringkali tidak efektif, menyebabkan kapasitas terlampaui dan risiko longsor, seperti yang terjadi di TPA Cipayung (Januari 2023) dan TPAS Regional Payakumbuh (Desember 2023). Peristiwa longsor ini menekankan pentingnya analisis stabilitas lereng timbunan sampah untuk menentukan ketinggian aman tumpukan sampah berdasarkan kemiringan lereng. Penelitian ini memodelkan TPA Segawe menggunakan Limit Equilibrium Method pada software Geostudio, dengan ketinggian 23 meter dan sudut kemiringan 30 dan 45 derajat, serta menggunakan parameter sampah dari laboratorium Universitas Brawijaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa lereng dengan kemiringan 30 derajat aman hingga ketinggian 25 meter dalam kondisi kering dan basah, sementara lereng 45 derajat berada dalam kondisi kritis pada ketinggian 23 meter. Faktor keamanan lebih tinggi dalam kondisi kering dibandingkan basah. Disarankan agar ketinggian maksimum timbunan sampah dibatasi pada 23 meter, terutama pada kemiringan 45 derajat dalam kondisi basah. Faktor lain seperti perubahan komposisi sampah dan kondisi geologi juga perlu dipertimbangkan. Penelitian lanjutan di TPA lain diperlukan untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan model analisis stabilitas lereng yang lebih canggih. Secara keseluruhan, analisis stabilitas lereng timbunan sampah penting untuk mencegah longsor dan memastikan pengelolaan TPA yang aman dan berkelanjutan, serta meminimalkan risiko bencana yang dapat membahayakan masyarakat dan lingkungan. Kata Kunci : Analisis Stabilitas Timbunan Sampah, Limbah Sampah Padat, Limit Equilibrium Method, Software Geostudio
Perencanaan Dinding Penahan Tanah dengan Metode Kesetimbangan Batas (Studi Kasus: Akses Utara Proyek Taman Teknologi Komunikasi Menara Turyapada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali) Mochammad Raihan Haryoso; Yulvi Zaika; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akses utara pada proyek pengembangan Turiyapada Tower Technology Park di Buleleng, Bali, mengidentifikasi perlunya peningkatan stabilitas lereng pada kawasan perbukitan dengan kemiringan lereng yang curam dan berbahaya. Terdapat resiko terjadinya longsor pada bagian atas dan bawah lereng, sehingga perlu dilakukan perkuatan pada lereng. Salah satu penguatan yang mungkin dilakukan adalah dinding penahan.Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil perhitungan kestabilan lereng alami yaitu nilai aman sebesar 3,320 dengan menggunakan Slope/W, kemudian 2,894 dengan menggunakan metode Fellenius, dan 3,138 dengan menggunakan metode infinity. Secara keseluruhan lereng alami tergolong lereng stabil.Setelah dilakukan penimbunan dan penggalian sesuai persyaratan geometri jalan diperoleh nilai keamanan lereng atas sebesar 1,325, nilai keamanan lereng bawah sebesar 0,769, dan lereng total sebesar 0,769 dengan menggunakan kemiringan/W. Dalam hal ini nilai keamanan menurut metode Fellenius adalah 1,180. Secara keseluruhan lereng ini belum bisa disebut lereng stabil. Setelah ditambah beban jalan diperoleh nilai aman pada lereng atas sebesar 0,476, nilai aman pada lereng bawah sebesar 0,602, dan nilai aman pada lereng total sebesar 0,881. Karena kestabilan lereng atas dan bawah dianggap tidak aman (SF>1,25), maka akan dilakukan penambahan perkuatan dinding penahan tanah. Setelah dilakukan perkuatan, nilai aman lereng atas sebesar 3,496, nilai aman lereng bawah sebesar 2,144, dan nilai aman lereng total sebesar 1,602. Secara keseluruhan lereng ini tergolong lereng stabil. Kata Kunci: Stabilitas Lereng, Angka Keamanan, Fellenius, Dinding Penahan tanah, Pondasi Bor.
Optimasi Pemakaian Alat Berat pada Pekerjaan Galian dan Timbunan Random Studi Kasus Proyek Bendungan Jragung Paket I Arlen Harefa; Saifoe El Unas; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengambil studi kasus timbunan random pada Proyek Bendungan Jragung Paket I, Jawa Tengah. Pada paket I, pekerjaan berfokus pada galian, timbunan, penghamparan dan pemadatan, dimana setiap pekerjaan membutuhkan penggunaan alat berat. Penggunaan alat berat tidak langsung membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, akan tetapi terdapat faktor lain yang perlu diperhatikan untuk membentuk suatu kombinasi alat berat yang efisien, seperti ketergantungan produktivitas masing-masing alat berat dan kondisi lapangan. Oleh karena itu perlu ditentukan suatu rangkaian kombinasi alat berat yang optimum. Kombinasi alat berat yang optimum berimplikasi pada tercapainya biaya total alat berat yang optimum atau dalam kasus ini termurah. Metode yang digunakan untuk mendapat suatu rangkaian kombinasi yang optimum dalam penelitian ini adalah metode Riset Operasi, dimana di dalamnya terdiri dari metode Program Dinamik, Program Linier, dan Program Bilangan Bulat. Jumlah tipe alat berat yang tersedia untuk dijadikan rangkaian kombinasi antara lain 4 tipe excavator, 4 tipe dump truck, 4 tipe bulldozer, dan 2 tipe vibratory roller. Dimana untuk tiap tipe dari alat berat tersebut dihitung angka produktivitas per jamnya, dan biaya alat per alat per jamnya, kemudian dari tiap tipe alat dibuat jalur kombinasi yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama terdiri dari 4 tipe excavator, tahap kedua terdiri dari 4 tipe dump truck, tahap ketiga terdiri dari 4 tipe bulldozer, dan tahap keempat terdiri dari 2 tipe vibratory roller. Lalu dengan metode Riset Operasi yang disusun berdasarkan batasan permasalahan di lapangan, dicari jalur kombinasi mana yang paling optimum. Hasil dari perhitungan Riset Operasi diperoleh kombinasi alat excavator Komatsu PC 200 (excavator tipe 4) sejumlah 4 unit, dump truck Hino FM 260 TI (dump truck tipe 3) sejumlah 26 unit, bulldozer Komatsu D65P-12 (bulldozer tipe 3) sejumlah 2 unit, vibratory Roller Bomag BW 211D-40 (vibratory roller tipe 2) sejumlah 3 unit, dimana tipe alat berat yang terpilih merupakan suatu rangkaian tipe alat yang paling optimum. Dari keempat kombinasi alat berat tersebut dihasilkan biaya penggunaan alat berat paling optimum senilai Rp 23.460.100,054 per jam.
Efektivitas Perbaikan Tanah Menggunakan Geosynthetic-Encased Sand Columns (GESC) dengan Variasi Jarak dan Diameter terhadap Percepatan Konsolidasi Tanah Lunak Guido, Muhammad Gazha; Zaika, Yulvi; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak merupakan jenis tanah dengan kadar air tinggi, kuat geser rendah, dan tingkat compressibility yang signifikan, sehingga memerlukan metode perbaikan untuk mendukung daya dukung dan kestabilan konstruksi infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas variasi jarak antar kolom pada metode perbaikan tanah menggunakan Geosynthetic-Encased Sand Column (GESC) terhadap percepatan konsolidasi tanah lunak secara numerik. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Finite Element Method dua dimensi (FEM 2D) dengan model axisymmetry yang dikonversi ke bentuk plane strain. Variasi jarak yang diterapkan meliputi 2D, 2,5D, 3D, dan 4D terhadap diameter kolom, dengan parameter analisis berupa waktu konsolidasi 90% (U90), penurunan tanah, tekanan air pori berlebih, dan nilai safety factor (SF). Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan GESC dengan variasi jarak yang lebih rapat secara signifikan mempercepat waktu konsolidasi dan mengurangi tekanan air pori. Jarak antar kolom 2D menghasilkan kinerja paling optimal dengan waktu konsolidasi tercepat sebesar 181 hari, penurunan sebesar 0,8121 m, serta tekanan air pori maksimum yang paling rendah sebesar 0,495 kN/m². Sebaliknya, peningkatan jarak antar kolom menyebabkan penurunan efisiensi, ditunjukkan oleh meningkatnya tekanan air pori dan bertambahnya waktu konsolidasi hingga 280 hari pada jarak 4D. Meskipun demikian, seluruh variasi jarak tetap memenuhi kriteria stabilitas dengan nilai SF ≥ 1,5. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan GESC efektif dalam mempercepat konsolidasi dan meningkatkan kestabilan tanah lunak, khususnya pada jarak antar kolom yang lebih rapat. Kata Kunci : Tanah lunak, konsolidasi, GESC, FEM 2D, tekanan air pori, faktor keamanan
Studi Pengaruh Volume dan Densitas Sel Bakteri Sporosarcina Pasteurii terhadap Peningkatan Stabilitas Tanah Lanau Menggunakan Metode Microbially Induced Calcium Carbonate Precipitation (MICP) Hidayat, Fajri Welly; Munawir, As'ad; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2025): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pesat di sektor konstruksi menuntut peningkatan kualitas tanah sebagai dasar pondasi yang kuat dan stabil. Tanah lanau pada dasarnya memegang sifat mekanis yang kurang  baik, misal kekuatan geser yang rendah serta permeabilitas yang tergolong tinggi, menyebabkan ketidakstabilan pada struktur yang didirikan di atasnya. Oleh karena itu, dibutuhkan metode perbaikan tanah yang efektif sekaligus ramah lingkungan guna meningkatkan stabilitas dan kekuatan tanah lanau. Metode MICP bekerja dengan cara menginokulasikan bakteri ureolitik Sporosarcina Pasteurii ke dalam tanah yang mengandung larutan kalsium nitrat (Ca(NO3)2). Bakteri ini akan mengkatalisis proses urease yang memecah urea menjadi ion karbonat, yang kemudian bereaksi dengan ion kalsium dari kalsium nitrat menghasilkan endapan kalsium karbonat (CaCO3). Endapan CaCO3 ini berfungsi sebagai perekat biologis yang mengikat partikel-partikel tanah, meningkatkan kohesi antar butir tanah, dan menghasilkan rantai kristal yang memperkuat struktur tanah agar lebih stabil dan kuat. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan dua parameter utama, yaitu densitas sel bakteri Sporosarcina Pasteurii dan kadar volume sebagai sumber ion kalsium. Variasi densitas sel bakteri dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah bakteri terhadap kecepatan dan jumlah presipitasi CaCO3 yang terbentuk. Sedangkan variasi kadar volume bertujuan mengoptimalkan ketersediaan ion kalsium sehingga dapat mendukung proses pembentukan endapan kalsium karbonat secara maksimal.