Pembangunan di Indonesia terus berkembang pesat, termasuk dalam sektor konstruksi, yang menuntut manajemen material lebih efektif. Baja tulangan memiliki peran strategis dalam menentukan kekuatan dan ketahanan struktur bangunan, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara efisien untuk menghindari keterlambatan, pemborosan, dan penumpukan material. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Just In Time (JIT) dalam pengadaan baja tulangan serta mengoptimalkan tata letak lokasi proyek guna meningkatkan efisiensi pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis pola pengadaan baja tulangan menggunakan metode JIT dan metode eksisting pada Proyek Pembangunan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahap II. Analisis meliputi aspek volume kedatangan material, frekuensi, dan interval waktu pengadaan. Selain itu, dilakukan simulasi pengaturan tata letak fasilitas proyek dengan beberapa skenario untuk meminimalkan jarak tempuh pekerja dan material. Data dianalisis dan dibandingkan dengan data aktual proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode JIT menghasilkan pola pengadaan baja tulangan yang lebih efisien dibandingkan metode eksisting. Volume rata-rata per kedatangan pada metode JIT sebesar 25.984,69 kg lebih kecil dibandingkan metode eksisting sebesar 57.486,05 kg. Frekuensi kedatangan meningkat dari 14 kali (eksisting) menjadi 28 kali (JIT), dengan interval rata-rata lebih pendek, yaitu 4,2 hari dibandingkan 14,43 hari. Dari segi tata letak, skenario 3 yang menghilangkan stockyard besi temporer dan memindahkan gudang ke lokasi yang lebih strategis mampu mengurangi traveling distance dari 13.438 meter menjadi 12.523 meter, atau berkurang sebesar 6,81%. Langkah ini juga mendukung pengurangan volume baja tulangan sebesar 33%, sehingga mengurangi risiko penumpukan material dan meningkatkan kelancaran pekerjaan di lokasi proyek. Kata Kunci: Baja Tulangan, Manajemen Material, Just In Time, Site Layout.
Copyrights © 2025