Kontrol glikemik pada pasien DMT2 memiliki hubungan terhadap kadar serum kreatinin sehingga pemberian terapi yang efektif dan aman menjadi fokus utama dalam terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efek samping terapi diabetes melitus yaitu insulin dibanding glikuidon pada pasien diabetes melitus (DM) dengan PGK pada pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cohort retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode consecutive sampling dengan cara meninjau catatan medis pasien rawat jalan penderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dengan komplikasi PGK yang menerima terapi antidiabetik insulin maupun antidiabetik glikuidon di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta periode Januari – April 2022. Sebanyak 120 pasien diabetes dengan PGK yang menjalani rawat jalan, 64 pasien memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia pasien didominasi oleh usia 18-59 tahun (82,81%), pasien pada penelitian ini lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki yaitu 23 pasien kelompok glikuidon (71,87%) dan 15 pasien kelompok insulin (46,87%). Terjadi penurunan kadar GDP dan GD2JPP pada kedua kelompok setelah 6 bulan periode terapi. Tidak ditemukan adanya kejadian hipoglikemia pada kedua kelompok. Kelompok glikuidon menunjukkan penurunan fungsi ginjal yang tidak signifikan dibandingkan insulin. Kelompok insulin memiliki rata-rata nilai eGFR sebelum terapi sebesar 49,65 mL/mnt/1,73 m 2 dan setelah terapi selama 6 bulan sebesar 60,74 mL/mnt/1,73 m 2. Terdapat perbaikan nilai ureum pada kedua kelompok walaupun tidak terdapat perbedaan signifikan berdasarkan statistik.
Copyrights © 2024