Berdasarkan angka prevalensi balita stunting di dunia yang di kumpulkan WHO tahun 2020 sebanyak 150,8 juta atau (22,2%). WHO menetapkan lima daerah sebagai prevalensi stunting, termasuk Indonesia yang berada diregional Asia Tenggara dengan angka prevalensi (36,4%). Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis Faktor Pengaruh Program Spesifik Terhadap Stunting Di UPTD Puskesmas Leuser Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara. Metode penelitian dengan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cross- Sectional Study pada 39 ibu yang mempunyai anak stunting usia 24-59 bulan. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan analisa multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian terdapat hubungan antara BBL, ANC, ASI Eksklusif, MP ASI dan monitoring pertumbuhan dengan stunting. Tidak terdapat hubungan imunisasi lengkap dan suplementasi vitamin A terhadap stunting. Faktor paling dominan adalah MP ASI dan Berat Bayi Lahir. Kesimpulan Uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antar berat bayi lahir, pemeriksaan ANC, ASI Eksklusif, Tablet Fe Ibu Hamil, MP ASI dan Monitoring pertumbuhan rutin dengan Stunting. Variabel yang paling berpengaruh dengan kejadian stunting adalah pemberian MP ASI, ANC, ASI Eksklusif dan Berat Bayi Lahir. Diharapkan Dinas Kesehatan agar lebih memperhatikan dan memiliki komitmen yang tinggu terhadap status gizi anak dengan memastikan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif tepat lokasi desa dan tepat kelompok sasaran
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024