Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Phytochemical Screening and Cytotoxicity Test of Sidaguri Leaf (Sida rhombifolia Linn.) Fractionated Extract with Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method Tumanggor, Lisnawati
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jstk.v18i1.17411

Abstract

Traditional medicine can be an alternative in the treatment of cancer. One of the traditional medicines used as herbal ingredients that has the potential to be anticancer is sidaguri ( Sida rhombifolia Linn.). The leaves of S. rhombifolia are plants belonging to the family Malvaceae . S. rhombifolia plants contain chemical compounds. This study aims to determine the chemical content of sidaguri extract and potential cytotoxicity based on LC50 (Lethal Concentration 50) values in the death of nauplii Artemia salina Leach after administration of ethanol extract and n-hexane fraction, ethyl acetate and water. The method used S. rhombifolia leaves that have been in the form of simplicia were extracted with 70% ethanol solvent using the ultrasonication method. Then tested for the content of chemical compounds. Phytochemical screening results showed that S. rhombifolia ethanol extract contained alkaloid compounds, flavonoids, saponins, tannins, and triterpenoids. The ethanol extract was further fractionated using the solvents n-hexane, ethyl acetate and water. The cytotoxicity of S. rhombifolia extract was tested using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method using ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and toxic water fraction against Artemia salina or less than 1000 ppm, of the four test extracts that had the smallest LC50 value was ethanol extract which was 320.15 μg / ml and a lkaloid compounds fractionated from ethanol extract of Sidaguri leaves Fraction n hexan 600.10 μg / ml, ethyl acetate 575.06 μg / ml and water 873.21 μg / ml results obtained that ethanol extract is more cytotoxic than fractionation.
Hubungan Durasi Tidur, Night Time Eating , Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Mahasiswa Keperawatan Institut Kesehatan Sumatera Utara 2022 Tumanggor, Lisnawati
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9966

Abstract

Status gizi merupakan suatu keseimbangan asupan dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan setiap individu. Penanganan masalah gizi pada orang dewasa perlu dilakukan untuk memcegah terjadinya penyakit yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan durasi tidur, night time eating dan aktivitas fisik dengan status gizi mahasiswa institut kesehatan sumatera utara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan metode secara langsung kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan rumus slovin, perhitungan data menggunakan SPSS 22.0 dengan P. Value = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa P. Value antara durasi tidur yaitu (0,45) ˃ 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dan P. Value antara night time eating yaitu (0,45) ˃ 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dan P. Value antara aktivitas fisik yaitu (0,103) ˃ 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan durasi tidur, night time eating, dan aktivitas fisik dengan status gizi. Pada penelitian lebih lanjut bisa menggunakan desain penelitian korelasional untuk melihat hubungan lebih lanjut tujuan yang diteliti
Peran Dan Kendala Dinas Kesehatan Dalam Penanganan Kasus Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Nias Barat Tahun 2023 Tumanggor, Lisnawati
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9973

Abstract

Berdasarkan angka prevalensi balita stunting di dunia yang di kumpulkan WHO tahun 2020 sebanyak 150,8 juta atau (22,2%). WHO menetapkan lima daerah sebagai prevalensi stunting, termasuk Indonesia yang berada diregional Asia Tenggara dengan angka prevalensi (36,4%). Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis Faktor Pengaruh Program Spesifik Terhadap Stunting Di UPTD Puskesmas Leuser Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara. Metode penelitian dengan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cross- Sectional Study pada 39 ibu yang mempunyai anak stunting usia 24-59 bulan. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan analisa multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian terdapat hubungan antara BBL, ANC, ASI Eksklusif, MP ASI dan monitoring pertumbuhan dengan stunting. Tidak terdapat hubungan imunisasi lengkap dan suplementasi vitamin A terhadap stunting. Faktor paling dominan adalah MP ASI dan Berat Bayi Lahir. Kesimpulan Uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antar berat bayi lahir, pemeriksaan ANC, ASI Eksklusif, Tablet Fe Ibu Hamil, MP ASI dan Monitoring pertumbuhan rutin dengan Stunting. Variabel yang paling berpengaruh dengan kejadian stunting adalah pemberian MP ASI, ANC, ASI Eksklusif dan Berat Bayi Lahir. Diharapkan Dinas Kesehatan agar lebih memperhatikan dan memiliki komitmen yang tinggu terhadap status gizi anak dengan memastikan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif tepat lokasi desa dan tepat kelompok sasaran
Gerakan Revolusi Protein Hewani Dalam Upaya Pencegahan Stunting Berbasis Isi Piringku dengan Metode Pendampingan PMT Ibu Baduta di Belawan Sicanang Sembiring, Elyani; Pasaribu, Dewi Astuti; Tumanggor, Lisnawati; Sirait, Lusiana Lusia; Utami, Nirma Surya
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat METHABDI
Publisher : Universitas Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46880/methabdi.Vol4No2.pp171-175

Abstract

Stunting is a growth and development process that can affect children from early pregnancy until the age of three or four, often caused by a lack of micronutrient intake. Foods that contain animal protein are very important to fulfill nutritional needs during child development, especially the first 1000 days of life (HPK). Eggs are a cheap, protein-rich and readily available animal food. Consuming these foods during this critical period can improve growth, cognitive ability, and nutritional status in children. The long-term impact of animal protein consumption, among others, improves nutritional status in under-fives. The purpose of the implementation of this community service is to increase the knowledge of mothers who have infants in Belawan Sicanang village about stunting prevention through a high animal protein revolution based on consuming animal protein every day through providing additional food in the form of milk and consumption of One Egg a Day (SALURI), diverse, nutritious, balanced and safe which is the contents of my plate. The output of this service project is an increase in knowledge among mothers who have infants at risk of stunting, as well as providing eggs and milk to 40 children at risk of stunting in the working area of the Belawan Sicanang village.
Hubungan Durasi Tidur, Night Time Eating , Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Mahasiswa Keperawatan Institut Kesehatan Sumatera Utara 2022 Tumanggor, Lisnawati
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9966

Abstract

Status gizi merupakan suatu keseimbangan asupan dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan setiap individu. Penanganan masalah gizi pada orang dewasa perlu dilakukan untuk memcegah terjadinya penyakit yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan durasi tidur, night time eating dan aktivitas fisik dengan status gizi mahasiswa institut kesehatan sumatera utara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan metode secara langsung kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan rumus slovin, perhitungan data menggunakan SPSS 22.0 dengan P. Value = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa P. Value antara durasi tidur yaitu (0,45) ˃ 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dan P. Value antara night time eating yaitu (0,45) ˃ 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dan P. Value antara aktivitas fisik yaitu (0,103) ˃ 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan durasi tidur, night time eating, dan aktivitas fisik dengan status gizi. Pada penelitian lebih lanjut bisa menggunakan desain penelitian korelasional untuk melihat hubungan lebih lanjut tujuan yang diteliti
Peran Dan Kendala Dinas Kesehatan Dalam Penanganan Kasus Gizi Buruk Pada Balita Di Kabupaten Nias Barat Tahun 2023 Tumanggor, Lisnawati
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9973

Abstract

Berdasarkan angka prevalensi balita stunting di dunia yang di kumpulkan WHO tahun 2020 sebanyak 150,8 juta atau (22,2%). WHO menetapkan lima daerah sebagai prevalensi stunting, termasuk Indonesia yang berada diregional Asia Tenggara dengan angka prevalensi (36,4%). Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis Faktor Pengaruh Program Spesifik Terhadap Stunting Di UPTD Puskesmas Leuser Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara. Metode penelitian dengan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cross- Sectional Study pada 39 ibu yang mempunyai anak stunting usia 24-59 bulan. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan analisa multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian terdapat hubungan antara BBL, ANC, ASI Eksklusif, MP ASI dan monitoring pertumbuhan dengan stunting. Tidak terdapat hubungan imunisasi lengkap dan suplementasi vitamin A terhadap stunting. Faktor paling dominan adalah MP ASI dan Berat Bayi Lahir. Kesimpulan Uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antar berat bayi lahir, pemeriksaan ANC, ASI Eksklusif, Tablet Fe Ibu Hamil, MP ASI dan Monitoring pertumbuhan rutin dengan Stunting. Variabel yang paling berpengaruh dengan kejadian stunting adalah pemberian MP ASI, ANC, ASI Eksklusif dan Berat Bayi Lahir. Diharapkan Dinas Kesehatan agar lebih memperhatikan dan memiliki komitmen yang tinggu terhadap status gizi anak dengan memastikan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif tepat lokasi desa dan tepat kelompok sasaran
PREGNANT WOMEN WHO EXPERIENCE PSYCHOLOGICAL RESPONSES TO ANTENATAL CARE SERVICES IN MEDAN TUNTUNGAN NORTH SUMATRA: DOES SOCIOECONOMIC INFLUENCE? Monika Br Sembiring, Serly; Br Pinem, Jeanika; Khoiriyani, Kiki; Tumanggor, Lisnawati; Br Sebayang, Amenda Paswida
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3236

Abstract

Background: Safe Motherhood consists of four pillars: family planning, antenatal care services, safe birth, and essential/emergency obstetric and neonatal care, Environmental health, the amount of knowledge of healthy living practices, the level of health care during maternity and postpartum, and the socioeconomic situations of the community.Objective: to analyze pregnant women who experience psychological responses to antenatal care services in socio-economic situations.Methods: correlation analytical research, with a cross-sectional design. The sampling technique used was purposive sampling for 1 month, which obtained up to 102 samples. This research was carried out at Medan Tuntungan North Sumatra. The independent variable was socioeconomic position, education level, location, age, work status, and anxiety, and the dependent variable was antenatal care services. Data were collected using the The instruments in this study are the Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) The overall Cronbach’s alpha for the DASS-21 scale was 0.74. Statistical test using the Chi-Square test.Results: There is a significant related between socioeconomic position, education level, location, age, work status, and anxiety among antenatal care services. Conclusion: Pregnant women's access to antenatal care services is influenced by socioeconomic position, education level, location, age, work status, and anxiety