Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi komunikasi yang digunakan oleh orang tua dan anak dalam mengatasi dampak negatif game online. Game online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari anak-anak, tetapi penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti gangguan tidur, penurunan prestasi akademik, dan konflik sosial. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana orang tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka untuk mengurangi efek negatif ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, melibatkan wawancara mendalam dengan tiga orang tua yang memiliki anak berusia 10 hingga 15 tahun yang aktif bermain game online. Data dikumpulkan melalui pertanyaan terbuka yang dirancang untuk mengeksplorasi berbagai strategi komunikasi yang diterapkan oleh orang tua. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema utama dalam komunikasi orang tua dengan anak terkait game online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi orangtua dan anak melibatkan beberapa pendekatan utama: pembatasan waktu bermain game yang konsisten, pengawasan terhadap jenis game yang dimainkan, serta komunikasi terbuka mengenai dampak negative game online juga menerapkan pendekatan kepatuhan seperti janji, ancaman. Selain itu, keterlibatan orangtua dalam kegiatan alternatif, seperti olahraga atau hobi lain, juga ditemukan efektif dalam mengurangi ketergantungan anak terhadap game online. Penelitian ini memberikan wawasan berharga mengenai pendekatan yang efektif dalam mengelola dampak negative game online dan diharapkan dapat menjadi panduan bagi orangtua dan pendidik dalam mengembangkan strategi komunikasi yang lebih baik untuk mendukung kesejahteraan anak-anak. Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan orang tua dan anak terkait kecanduan game online sangat kompleks, penuh ketegangan, dan kontradiksi. Orang tua menghadapi tantangan dalam menetapkan batasan, dan keberhasilan tergantung pada strategi komunikasi yang efektif, konsisten, dan negosiasi hubungan. Keterbatasan pada penelitian ini pada tiga partisipan dari Desa Rejosari, melibatkan anak usia 10-20 tahun, dan kurang mendalami aspek teknologi dalam game online serta keterbatasan waktu. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel dan wilayah, menggunakan pendekatan kuantitatif, mengeksplorasi kelompok usia berbeda, mendalami aspek teknologi dalam game online, serta mengembangkan program intervensi untuk mengatasi kecanduan game online dan evaluasi dampak jangka panjangnya. Kata Kunci : Komunikasi Orangtua, Dampak Negatif, Game Online, Analisis Fenomenologi, Relational Dialestic.
Copyrights © 2024