Bangunan pelindung pantai, termasuk pemecah gelombang lepas pantai, geotube, dan tembok laut, dibangun di Pantai Manggar Baru untuk mengatasi erosi. Namun, setelah pembangunan, beberapa masalah tetap terjadi. Penelitian ini bertujuan menganalisis penyebab permasalahan, mengevaluasi efektivitas pelindungan yang ada, dan memberikan rekomendasi bangunan alternatif. Data sekunder dari Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur digunakan untuk mengevaluasi pergerakan sedimen dan efektivitas sistem pelindungan. Hasil analisis menunjukkan adanya transportasi sedimen sebesar 18.227,02 m³/tahun ke arah utara yang menyebabkan erosi. Bangunan Pantai yang dibangun tidak sepenuhnya efektif, terutama di dekat sungai, karena celah antara tembok laut, geotube, dan aliran sungai yang mengarah ke pantai. Akibatnya, erosi terus terjadi. Sebagai solusi, direkomendasikan mengganti geotube dengan tembok laut berbahan batu pecah dengan elevasi +5,5 m LLWL, panjang 30 m, dan lebar puncak 3 m untuk meningkatkan efektivitas pelindungan pantai.
Copyrights © 2024