Rokok konvensional mengandung kurang lebih 4.000 senyawa kimia, salah satunya adalah karbon monoksida yang dapat menyebabkan suplai oksigen ke dalam jaringan tubuh terganggu akibat karbon monoksida yang berikatan dengan eritrosit, sehingga menyebabkan tubuh merangsang hormon eritropoietin untuk memproduksi lebih banyak eritrosit. Peningkatan jumlah eritrosit menyebabkan eritrosit lebih mudah menempel satu sama lain, sehingga memudahkan terbentuknya rouleaux dan mengakibatkan pengendapan eritrosit menjadi lebih cepat, sehingga meningkatkan nilai laju endap darah. Penelitian menggunakanpenelitian kuantitatif. Populasi yang diteliti dalam penelitian adalah mahasiswa DIV analis kesehatan angkatan 2021 dan 2022 Universitas Mohammadiyah Semarang. Pengambilan sampel dilakukan secarapurposive sampling sebanyak 30 sampe. Hasil penelitian menunjukkan hasil jumlah eritrosit pada perokokkonvensional diperoleh 4,5 - 5,5 sebanyak 22 responden (73,33%), sedangkan hasil jumlah eritrosit >5,5sebanyak 8 responden (26,67%) dan hasil nilai LED pada perokok konvensional diperoleh <= 10 sebanyak23 responden (76,67%), sedangkan nilai LED >10 sebanyak 7 responden (23,33%). Korelasi antara jumlaheritrosit dengan LED pada perokok konvensional dengan menggunakan uji statistik Pearson diperoleh hasilp-value sebesar 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara jumlah eritrositdengan LED pada perokok konvensional. Kata Kunci : Jumlah eritrosit, laju endap darah, dan merokok.
Copyrights © 2024