Pemasaran produk UMKM di Desa Wonotengah belum cukup berkembang dengan baik. Mereka hanya mempromosikan produknya melalui cara tradisional, yakni menitipkan di beberapa toko-toko kelontong yang ada di desa hingga tingkat kecamatan saja. Masalah yang ditemukan pada lapangan bahwasanya mereka kurang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Metode yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) di mana metode ini menekankan potensi dan sumber daya yang sudah dimiliki oleh suatu komunitas daripada berfokus pada kekurangan atau masalahnya. Hasilnya adalah berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Desa Wonotengah, rata-rata UMKM masih belum mementingkan terkait dengan branding produk. Kegiatan pendampingan dimulai dari rebranding, pembuatan stiker dan logo produk, foto produk, list menu produk, pendaftaran lokasi usaha di Google Maps, dan pemasaran di media online. Pendampingan di lakukan pada UMKM K’food Bunda Heni serta Sakifa Tiga Putra yang masing-masing diberikan solusi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha. Inovasi branding produk UMKM, dapat meningkatkan citra pelaku UMKM di mata konsumen dan bisa menarik minat beli konsumen yang lain sehingga identitas produk UMKM dapat terbentuk lebih kuat dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas lagi.
Copyrights © 2024