Kurikulum merdeka belajar memuat suatu profil pelajar pancasila yang memiliki enam dimensi pembelajaran, yaitu peserta didik harus mempunyai keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis bisa dikembangkan dengan penggunaan perangkat belajar yang menunjang. LKPD yang mampu menunjang proses belajar adalah LKPD berorientasi Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan dihasilkannya LKPD berorientasi PBL materi ekosistem untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation) tanpa menggunakan tahapan implementation dan evaluation. LKPD diuji cobakan pada 36 siswa kelas X-G MAN 1 Lamongan. Parameter penelitian yang diukur yaitu validitas LKPD ditinjau dari isi, bahasa, dan penyajian. Kepraktisan LKPD ditinjau melalui keterlaksanaan LKPD dan respon peserta didik. Keefektifan LKPD ditinjau melalui ketercapaian keterampilan berpikir kritis. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan, lembar angket respon, dan lembar tes. Metode pengumpulan data yaitu metode validasi, metode observasi, metode angket, dan metode tes. Data dianalisis melalui deskripsi kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh validitas LKPD 100% (sangat valid), kepraktisan LKPD berdasarkan keterlaksanaan LKPD 98,59% (sangat baik) dan respon peserta didik sebesar 97,91% (sangat positif), keefektifan LKPD melalui ketercapaian indikator keterampilan berpikir kritis interpretasi 93,98%, analisis 96,76%, eksplanasi 97,22%, inferensi 82,4%, evaluasi 99,07%, regulasi diri 96,76%, dan keseluruhan 94,36% pada kriteria sangat baik. Dengan demikian, LKPD berorientasi PBL dinilai valid, praktis, dan efektif sehingga layak dipergunakan pada proses pembelajaran.
Copyrights © 2024